Natuna, Batamnews - Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda menyebutkan bahwa bangsa ini masih diributkan dengan urusan sengketa wilayah perairan, khususnya di Laut Natuna Utara.

Hal itu disampaikannya saat memberi sambutan membuka kegiatan Sekolah Lapangan Cuaca Nelayan (SLCN) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), tahun 2021 di Gedung Sri Serindit Ranai, Jumat (26/11/2021) siang.

"Di negara negara maju, seperti Amerika dan Eropa, mereka tidak lagi meributkan terkait dengan batas-batas wilayah laut. Namun bagaimana melengkapi dan memajukan teknologi mereka dalam menangkap ikan," ujar Rodhial.

Baca juga: Kunjungi Pulau Laut di Natuna, Ini Fokus Dua Menteri Jokowi

Ia menilai, jika teknologi dalam menangkap ikan sudah ditingkatkan, maka saat melaut para nelayan tidak ada lagi istilahnya mencari ikan, melainkan mengambil ikan. Sebab, lokasi dan koordinat sudah ditandai dengan adanya peralatan yang modern.

"Dengan kapal yang canggih dan alat tangkap yang mumpuni, mereka bisa melaut hingga laut Utara dan ke tengah lautan samudra," ujarnya.

"Makanya sebenarnya yang menjadi pemilik laut adalah mereka yang memiliki kapal," lanjut Rodhial.

Kalimat tersebut mengarah kepada motivasi nelayan untuk meningkatkan sektor pengetahuan sumber daya manusia (SDM) dan teknologi di bidang kelautan.

Dengan memiliki kapal yang canggih, nelayan bisa meningkatkan hasil tangkapan ikan mereka, dengan waktu dan cara yang lebih efisien. Sehingga kedepannya nelayan Natuna bisa memaksimalkan potensi laut Natuna.