Presiden Jokowi Lantik Suharyanto Jadi Kepala BNPB

Presiden Jokowi Lantik Suharyanto Jadi Kepala BNPB

Pelantikan Kepala BNPB, Suharyanto menggantikan Ganip Warsito.

Jakarta, Batamnews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Mayor Jenderal TNI Suharyanto sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Suharyanto menggantikan posisi Letnan Jenderal Ganip Warsito.

Pelantikan digelar di Istana Negara dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, Rabu (17/11/2021). Pengangkatan Suharyanto berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 140/P/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

"Sebelum saya memberi sumpah, terlebih dahulu saya akan bertanya bersediakah diambil sumpah menurut Agama Islam?" kata Jokowi yang diikuti dengan ucapan bersedia dari Suharyanto di Istana Negara, Rabu(17/11).

Kemudian, Jokowi menuntun pembacaan sumpah dan diikuti oleh Suharyanto dengan hikmat.

"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya, demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," ujar Jokowi diikuti Suharyanto.

Diketahui sebelumnya, Mayor Jenderal TNI Suharyanto saat ini menjabat jadi Panglima Kodam V/Brawijaya. Sebelumnya dia juga pernah menjabat menjadi Sekretaris Militer Presiden. Suharyanto kecil lahir di Cimahi pada 8 september 1967. Ayahnya juga seorang prajurit TNI AD. Hal itu membuat Suharyanto tumbuh di lingkungan asrama TNI.

Suharyanto menjalani masa sekolahnya seperti anak-anak pada umumnya, SD, SMP, dan SMA. Di jenjang SMA inilah Suharyanto mulai berkeinginan untuk mengikuti jejak ayahnya sebagai anggota TNI.

Setelah lulus SMA, Suharyanto mendaftarkan diri ke akademi militer. Ia kemudian melakukan tes dan langsung diterima di akademi militer di Magelang. Sejak saat itu, Suharyanto mulai meniti karir sebagai pengabdi keamanan negara. Ia pun berhasil lulus akademi militer tersebut di tahun 1989.

Ia kemudian mengikuti penugasan pertamanya di Kalimantan selama kurang lebih 9 tahun. Di saat-saat itu ia juga sempat melaksanakan tugas operasi di Timor Timur.

Pada tahun 1999 ia mendapat kesempatan untuk sekolah lanjutan perwira di Bandung. Ia kemudian ditugaskan di Bandung dan juga melaksanakan sekolah staf dan komando. Pada tahun 2003, ia ditugaskan di Jawa Timur selama kurang lebih 7 tahun dengan menjabat sebagai komando batalyon hingga komando Kodim.

Pada tahun 2010 hingga 2011, ia bekerja di Mabes AD sebagai staff pengamanan AD. Pada 2012, ia bertugas di Setmilpres sebagai kepala bagian pembinaan personel dan kemudian dipindah ke bagian kepala penelitian dan pengamanan khusus.

Pada tahun 2013, ia kembali menjalankan pendidikan di sekolah staff dan komando TNI sebelum akhirnya kembali bertugas di Mabes AD. Setelah itu, pada tahun 2016 ia mulai masuk ke dalam Badan Intelejen Negara dan menjadi Kasdam Jaya untuk tahun 2018-2019. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews