Batam, Batamnews - Puluhan pengungsi asal Afganistan kembali menggelar unjuk rasa di Kantor DPRD Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu (21/10/2021).

Mereka kembali mempertanyakan nasib mereka setelah sebulan lalu mengajukan hal yang sama, namun tidak mendapatkan jawaban sampai saat ini.

Mereka meminta agar badan PBB yang menangani pengungsi, yakni UNHCR, agar dapat segera memindahkan para pengungsi ke sejumlah negara ketiga.

Salah seorang pengungsi, Ali Akbar (24) mengatakan pihaknya meminta kepada DPRD Batam untuk membantu agar proses kepindahan mereka ke negara tujuan bisa dapat dipercepat.

“Kami sudah pusing-pusing di sini nggak bisa makan, orang-orang bisa makan pagi, siang, malam, sedangkan kami harus makan obat penghilang pusing,” katanya.

Baca: DPRD Batam Segera Panggil IOM-Imigrasi Bahas Nasib Pengungsi Afghanistan

Dia menyebutkan, apabila permintaan mereka ini tidak ditanggapi mereka mengaku tidak akan meninggalkan DPRD dan siap tidur di jalan.

“Masalahnya di sini kami tidak ada kerja. Jadi kami minta sama imigrasi dan UNHCR bantu kita untuk pindah dari sini,” katanya.

Saat ini di lokasi juga sudah ada pihak kepolisian dan satpol PP untuk membubarkan massa dan menyuruh beberapa perwakilan untuk menemui anggota dewan.

Sebulan lalu, tepatnya 22 September 2021, DPRD Batam menjanjikan kepada pengungsi Afghanistan ini, akan perwakilan dari International Organization of Migration (IOM) serta pihak Imigrasi Tanjungpinang yang mengawasi rumah detensi imigrasi (Rudenim) Sekupang dan Hotel Kolekta sebagai tempat tinggal sementara para pengungsi.

Saat itu, Budi Mardianto, Ketua Komisi I DPRD Kota Batam mengungkapkan, persoalan ini sebetulnya wewenang dari pemerintah pusat.

"Ini persoalan kemanusiaan dan harus disikapi," kata Budi.