Tambang Kripto Terbesar di Malaysia Digerebek, Ribuan Komputer Disita

Tambang Kripto Terbesar di Malaysia Digerebek, Ribuan Komputer Disita

Perangkat elektronik yang digunakan dalam penambangan kripto ilegal di Malaysia yang disita aparat. (Foto: Sarawak Energy)

Sarawak - Operasi cryptomining (tambang kripto) ilegal di Demak Lauk, Kuching, Malaysia digerebek oleh Sarawak Energy dan Kementerian Utilitas Sarawak, beberapa waktu lalu. 

Tambang ilegal ini diketahui juga menggarong aliran listrik dan merugikan perusahaan listrik Malaysia sebesar 300 ribu ringgit atau lebih dari Rp 1 miliar setiap bulannya.

Menurut Sarawak Energy, ini adalah pencurian listrik terbesar yang melibatkan penambangan cryptocurrency di Sarawak hingga saat ini.

Dilaporkan bahwa penemuan itu dilakukan setelah informasi publik yang mengarahkan pihak berwenang untuk menemukan lebih dari 1.200 mesin penambangan cryptocurrency yang bernilai sekitar RM1,74 juta bersama dengan aksesori komputer dan modem di sebuah pabrik kosong.

Tim Teknis Energi Sarawak menemukan bahwa operator telah secara langsung menyadap kabel yang terhubung secara ilegal ke sistem distribusi listrik.

Ditemukan juga bahwa operator mencuri listrik dengan menghubungkan dari gardu tegangan tinggi terdekat. Pemakaian listrik tidak tercatat oleh meteran listrik. 

Ia juga menambahkan bahwa sistem distribusi listrik di lokasi tersebut tidak memenuhi standar keselamatan industri listrik dan SESCO.

“Semua server dan aksesori penambangan cryptocurrency disita, dan kabel penyadapan langsung ilegal dibongkar sebagai bukti pencurian listrik. Sebuah laporan polisi diajukan untuk penyelidikan lebih lanjut,” kata Sarawak Energy.

Operator akan didakwa mencuri listrik berdasarkan Pasal 33(5) dari Undang-undang Ketenagalistrikan, yang membawa hukuman hingga RM100.000 dan/atau lima tahun penjara jika terbukti bersalah.

Sarawak Energy kemudian menjelaskan mengapa aktivitas penambangan cryptocurrency ilegal berbahaya. “Kegiatan penambangan mata uang kripto berjalan 24 jam sehari dan membutuhkan listrik dalam jumlah besar untuk menjalankan operasinya.”


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews