PTM di Bintan, Budaya Cium Tangan Guru Ditiadakan Demi Prokes di Sekolah

PTM di Bintan, Budaya Cium Tangan Guru Ditiadakan Demi Prokes di Sekolah

Cium tangan guru. (ilustrasi)

Bintan, Batamnews - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP di Kabupaten Bintan segera dimulai 11 Oktober. Semua sekolah dipastikan sudah siap untuk melaksanakan PTM tersebut. 

Namun salah satu budaya yang mengakar sejak dulu, cium tangan guru oleh murid di sekolah ditiadakan. Hal tersebut demi menjaga protokol kesehatan (prokes).

Plt Bupati Bintan, Roby Kurniawan, mengatakan pihaknya sudah melakukan dialog bersama para kepala sekolah (kepsek) di seluruh jenjang pendidikan. 

Mereka semua mengaku sudah siap untuk melaksanakan PTM tersebut. Mulai dari persiapan alat-alat penunjang belajar dan pencegahan Covid-19 serta melakukan vaksinasi.

"Para kepsek sudah siap. Bahkan mereka sudah menyiapkan semua kebutuhan sejak lama untuk PTM dimasa pandemi covid-19 ini," ujar Roby, Rabu (6/10/2021).

Syarat untuk PTM ini tidak hanya sekedar alat-alat pencegahan penyebaran Covid-19. Namun yang utama adalah vaksinasi. Yaitu vaksin di kalangan guru-guru dan tenaga kerja di sekolahan serta pelajar yang berusia 12 tahun ke atas. 

Bedasarkan data yang diterimanya dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan, kata Roby, vaksinasi untuk pelajar berusia 12-18 tahun di Bintan sudah mencapai 93 persen. Jadi masih ada 7 persen lagi pelajar yang belum disuntik vaksin.

"Saya minta pelajar yang belum divaksin tidak boleh ikut belajar tatap muka di sekolah. Jadi mereka belajarnya tetap di rumah yaitu melalui daring," jelasnya.

Kemudian diminta setiap sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. 

Pihaknya akan mengedukasi peserta didik pentingnya prokes sehingga ketika mereka berada di luar jam sekolah tetap mematuhinya.

Apabila nantinya ditemukan ada pelajar yang terpapar covid-19. Maka akan ditangani dengan maksimal dan jika harus dilakukan penanganan lebih lanjut maka diisolasi secara terpadu.

"Sekarang kita berada di level 2 di Kepri. Jangan sampai ada klaster-klaster sekolah sehingga Bintan dapat ke level 1," katanya.

 

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bintan, Tamsir mengatakan proses dan pelaksanaan PTM sudah diatur dalam petunjuk teknis (juknis). Termasuk diatur guru-guru wajib vaksin dan juga pelajar diatas 12-18 tahun. 

Sementara pelajar di bawah usia 12 tahun tidak divaksin karena belum ada aturannya sehingga mereka tetap dapat mengikuti PTM.

"Juknisnya sudah saya sebarkan ke seluruh sekolah agar kepsek maupun guru dapat mempelajarinya. Dalam juknis tersebut juga ditegaskan untuk PTM, guru, kepsek dan siswa di atas 12 tahun harus vaksin. Apabila siswa usia 12 tahun ke atas belum vaksin tidak dapat ikuti PTM tapi tetap belajar daring," bebernya.

Kemudian juga diatur jumlah siswa yang PTM. Setiap lokal hanya diisi 50 persen siswa. Proses pembelajarannya tidak sampai 4-5 jam tetapi hanya 2-3 jam saja dan tidak ada jam istirahat. Lalu saat belajar tidak diperbolehkan bersalaman antara guru dan siswa. 

"Memang budaya kultur yang terus dijaga dari dulu yaitu siswa cium tangan guru akan hilang saat ini. Hal itu dilakukan demi mencegah penyebaran Covid-19," sebutnya.

Terpisah Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Bintan, Sri, mengatakan sekolah yang dipimpinnya sudah mempersiapkan jauh-jauh hari untuk menghadapi dan menjalani PTM ini. 

Baik prokesnya bahkan 710 siswa dari kelas 7-9 di sekolah tersebut sudah divaksin.

"Pelaksanaan PTM ini akan kami laksanakan 3 bagian. Untuk di kelas 7,8,9 akan hadir pada hari-hari tertentu," katanya.

Masing-masing kelas diisi 32 siswa. Mereka akan dibagi 2 kelompok yaitu ganjil dan genap. Untuk Kelas 9 dijadwalkan hadir pada hari Senin dan Kamis, Kelas 8 hadir pada Selasa dan Jumat serta Kelas 7 hadir pada Rabu dan Sabtu. Kehadiran siswa itu tidak menetap melainkan akan diroling setiap pekannya.

Untuk jam pembelajarannya hanya dilaksanakan selama 3 jam dalam sehari. Lalu jam istirahat ditiadakan sehingga pihak sekolah meminta masing-masing murid membawa bekal dari rumah.

"Kami ada petugas Satgas Covid-19 Sekolah. Jadi petugas inilah yang selalu mengawasi dan memantau anak-anak," ucapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews