Bern, Batamnews - Manchester United harus merevisi target jika ingin menjuarai Liga Champions. Sebab, statistik Setan Merah bersama Ole Gunnar Solskjaer buruk sekali.

MU digadang sebagai calon kuat juara Liga Champions musim ini. Kedatangan Cristiano Ronaldo, Raphael Varane, dan Jadon Sancho jadi alasannnya.

Terlebih Ronaldo dan Varane adalah dua pemaih dengan pengalaman di Liga Champions, termasuk total sembilan gelar di antara keduanya di kompetisi ini.

Kehadiran keduanya diharapkan bisa menularkan mental juara Eropa ke rekan-rekannya. MIsi itu makin terlihat mudah karena MU bergabung di Grup F yang dihuni Villarreal, FC Salzburg, dan Young Boys.

Di atas kertas, kekuatan The Red Devils jelas berada di atas ketiga tim itu. Ujian pertama datang saat MU melawat ke stadion Wankdorf, Selasa (15/9/2021) malam WIB, menghadapi Young Boys.

MU jelas diunggulkan untuk bisa menang karena kualitas skuad jauh di atas Young Boys. Menurunkan trio Cristiano Ronaldo, Bruno Fernandes, dan Jadon Sancho, MU bermain menyerang sejak menit awal.

Ronaldo membawa MU unggul 1-0 di menit ke-13 dan setelah itu malah kesulitan menciptakan peluang. Yang ada MU kehilangan Aaron Wan-Bissaka yang dikartumerah pada menit ke-35.

Bermain 10 orang, MU malah ditekan Young Boys dan kebobolan di menit ke-66 lewat Nicolas Ngamaleu, sebelum blunder Jesse Lingard di masa injury time membuat Jordan Siebatcheu mencetak gol kemenangan.

MU kalah 1-2 yang membuat catatan klub itu bersama Solskjaer di ajang ini makin buruk. Dikutip Opta, MU kalah tujuh kali dari 11 pertandingan Liga Champions bersama Solskjaer.

Bahkan Solskjaer menyumbang 13 persen dari total 54 kekalahan MU selama berkiprah di kompetisi ini, yakni sekitar tujuh laga. Padahal Solskjaer cuma baru menyumbang 4,8 persen ke dari total 231 laga MU di Liga Champions.

Bahkan hanya ada satu clean sheet dicatatkan MU selama ditangani Ole Gunnar Solskjaer. Kalau sudah begini, masihkah Manchester United pede meraih si Kuping Besar?