Batam, Batamnews - Cuaca ekstrem dalam dua bulan terakhir di Kepri jadi perhatian Basaranas. Sejumlah kejadian menelan korban nyawa acap kali terjadi

Dalam dua bulan terkahir (Juli-Agustus), tercatat beberapa kejadian seperti terseret arus di aliran sungai, maupun tenggelam di laut saat mencari ikan.

Batamnews mencatat, pada Agustus ini empat kejadian terkait cuaca. Terkini di Pantai Trikora, Bintan, Basarnas melakukan pencarian sampai hari kelima dua nelayan hilang. Saat ini belum ditemukan

Plh Basarnas Tanjungpinang, Miswadi mengimbau para nelayan di wilayah Kepri agar berhati-hari pergi mencari ikan di saat cuaca ekstrem. Begitu juga saat ada kejadian, harus segera dilaporkan ke Basarnas.

“Kami imbau terutama kepada nelayan-nelayan, saat ini sedang cuaca ekstrem, jadi tolong persiapkan alat-alat keselamatan pada saat mau berlayar atau menangkap ikan,” ujar Miswadi, Senin (13/9/2021).

Diharapkannya para nelayan ini selalu update tentang perkembangan cuaca oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG).

“Jadi itu bisa menjadi dasar mereka untuk melakukan pelayaran, pada saat cuaca tidak bagus, mereka bisa tidak berlayar,” katanya.

Ia juga mengharapkan kerjasama masyarakat. Apabila di sekitar lokasi mereka ada korban yang mengalami kecelakaan laut, orang tenggelam dan sebagainya untuk segera melaporkan ke Basarnas.

Miswadi menuturkan, terkadang masyarakat itu apabila ada korban tenggelam, mereka langsung mencari sendiri. Ketika sudah sekian hari pencarian dan tidak ketemu, mereka baru melaporkan kepada Basarnas.

“Itu yang kadang-kadang kami alami, seharusnya segera lapor ke kami. Jadi kami bisa langsung aksi,” ungkap Miswadi.