Tiang Pancang Ambruk, Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang Ditutup

Tiang Pancang Ambruk, Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang Ditutup

Pintu masuk ponton di Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang ditutup (Foto:Arjuna/Batamnews)

Meranti, Batamnews - Beredar kabar jika PT Pelindo berencana akan menutup sementara seluruh operasional Pelabuhan Domestik Tanjung Harapan Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Aktivitas bongkar muat barang dan turun naik penumpang akan dialihkan di pelabuhan sementara. Kondisi ini dipicu kondisi dermaga Tanjung Harapan yang kian hari semakin mengawatirkan pasca ambruknya tiang pancang sisi kanan ponton pekan lalu.

Ternyata rencana itu tidak ditampik oleh pihak PT Pelindo Tanjungbalai Karimun, melalui Indra Andriansah sebagai Kepala Kantor Bantu di Selatpanjang.

"Iya tapi masih rencana. Untuk upaya penutupan sementara dilakukan setelah melihat kondisi guna menghindari terjadinya kejadian yang tak diinginkan," ujarnya, Selasa (31/8/2021).

Baca: Ciptakan Usahawan Muda, Belasan Anak Meranti Dikirim ke BBLK Serang

Saat ini, Indra mengaku sedang melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait mencari alternatif pelabuhan sementara untuk pengalihan operasional seluruh armada.

"Belum tahu kapan. Tapi saat ini kami sedang melakukan koordinasi dengan KSOP, Dinas Perhubungan dan pihak terkait untuk mencari alternatif terbaik. Nanti kalau telah menerima gambaran pasti akan kami kabarkan kembali," katanya.

Dari pantauan di lapangan, seluruh kapal yang butuh pelayanan sandar dan turun naik penumpang di Pelabuhan Tanjung Harapan semula telah dialihkan ke jalur internasional.

Atas pengalihan fasilitas sandar kapal domestik di jalur Internasional, KSOP Selatpanjang terpaksa menerapkan sistem first in first out (FIFO) atau buka tutup.

Baca: Sekolah di Meranti Mulai Belajar Tatap Muka

Dampak sistem tersebut tak jarang menimbulkan antrian antara jalur homebase dan transit kapal laut. Karena badan ponton jalur internasional tergolong kecil dan cukup menampung satu kapal yang bersandar.

Selain itu, kondisi ponton jalur internasional tersebut tampak cukup mengkhawatirkan untuk dimaksimalkan dalam pelayanan sandar kapal. Terutama kapal dengan GT (Gross Ton) besar seperti kapal ferry.

Bahkan, fasilitas terkait pernah ditutup dan tidak difungsikan karena ada keretakan dan tiang pancang yang miring.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews