Ansar-Marlin Diminta Kompak Tangani Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

Ansar-Marlin Diminta Kompak Tangani Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

Ansar Ahmad dan Marlin Agustina.

Batam, Batamnews - Hubungan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dan Wagub Kepri, Marlin Agustina santer dikabarkan renggang. 

Pengamat politik, Zamzani Karim menilai hal tersebut juga biasa terjadi di daerah lain. Menurut Zamzani yang diperlukan saat ini tak lain adalah kematangan.

“Persoalannya adalah tergantung masing-masing kematangan seorang pemimpin tersebut,” ujar Zamzani dalam pertemuan secara virtual dalam Forum Diskusi Jurnalis Kepri, Rabu (18/8/2021). 

Menurutnya gesekan yang terjadi di antara keduanya cukup menjadi konsumsi internal, tidak untuk diketahui publik.

Bahkan hubungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan kepala daerah juga akan membuat bingung. 

Karena jika salah satu OPD mendukung Ansar, maka akan tidak baik hubungannya dengan Marlin. “Jadi ada takut-takut mau melangkah,” jelasnya. 

Dengan situasi pandemi Covid-19, dikatakan Zamzami sudah seharusnya Ansar dan Marlin bisa bersatu untuk menyelesaikan persoalan tersebut. 

“Tes antigen sekarang jadi beban, mau melakukan mobilisasi menjadi susah. Sampai sekarang tidak ada keputusan dari pemerintah provinsi,” kata dia. 

Menurutnya peran DPRD Kepri mengatasi persoalan tersebut sangat pentik, termasuk juga menagih Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). 

Terkait hubungan Ansar-Marlin Sekretaris Komisi I DPRD Kepri, Muhammad Syahid Ridho mengaku miris dengan situasi itu.

“Saya pribadi cukup sedih melihat kondisi tersebut, seharusnya tantangan besar yang harus dihadapi gubernur dan wakil gubernur yaitu pemulihan ekonomi,” ujar politisi PKS itu. 

Disinggung mengenai rencana pemanggilan keduanya terkait persaoalan tersebut, Ridho berpandangan bahwa hal itu bisa diselesaikan sendiri tanpa campur tangan DPRD Kepri.

“Jika sudah cukup mempengaruhi tata kelola pemerintahan, baru dapat diperdebatkan, tetapi kondisi hari ini penyelenggaraan pemerintah baik dan lancar,” jelasnya.

Kinerja pemerintahan sejauh ini menurut Ridho belum dapat diukur, hal itu dapat dilihat pada capaian akhir tahun mendatang. 

“Khusus mengenai pandemi Covid-19, yang menjadi catatan pelaksanaan tes antigen antar kabupaten/kota memang cukup memberatkan, karena tarif tes antigen bisa tiga kali lipat dari ongkos kapal, nanti akan saya teruskan ke rekan-rekan komisi 3 dan 4,” ucapnya. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews