Natuna, Batamnews - Masyarakat Desa Sebadai Hulu, Kecamatan Bunguran Timur Laut mengaku kesulitan mendapat layanan telekomunikasi yang maksimal. 

Pasalnya, jaringan telepon seluler di desa mereka tidak stabil alias 'hilang timbul'.

Suhaimi (45) warga setempat mengatakan, susahnya jaringan telepon di desa ini berlangsung sejak beberapa bulan belakangan.

Baca juga: Warga Desa Selemam di Natuna Rindukan Jaringan Telekomunikasi

Apalagi setelah pemasangan BTS USO yang notabene untuk peningkatan jaringan cepat 4G.

“Sekarang ini jaringan susah betul. Sinyal hilang timbul, kami kesulitan mau komunikasi,” ujar Suhaimi, Selasa (10/08/21). 

Hal senada juga disampaikan Yuliarni (35). Menurutnya akibat jaringan yang hilang timbul, sangat susah untuk menghubungi keluarga jika ada keperluan.

“Sinyal tak menentu sekarang ini, kita mau hubungi keluarga yang disini aja susah, apalagi mau nelpon ke Ranai,” sebutnya.

Selain susah berkomunikasi, mereka juga kesulitan untuk mengakses internet dan berkomunikasi via medsos.

Kepala Dinas Kominfo Natuna Raja Darmika mengatakan, hal ini disebabkan Base Transceiver Station Universal Service Obligation (BTS-USO) di sana masih menggunakan alat antena very small aperture terminal (VSAT).

Baca juga: Pemerataan Jaringan Telekomunikasi Belum Sampai ke Pulau Laut di Natuna

“Tower USO memang begitu, yang di Sebadai Ulu transmisinya VSAT sangat tidak layak. Kita Pemda belum bisa berbuat banyak,” sebut Raja Darmika. 

Menurut Darmika, dari 17 BTS-USO yang dibangun di Natuna, pihaknya sudah meminta agar tidak menggunakan satelit. Sembilan diantaranya saat ini sudah menggunakan radiolink.

“Yang di Kelanga, Pengadah, Ceruk dan Selemam, insyaallah akan lebih baik, karena pakai radiolink,” ujarnya.

Sementara itu, sisa 8 BTS yang masih menggunakan VSAT berada di Serasan, Subi, Midai, termasuk di Sebadai Hulu.