5 Kesalahan yang Harus Dihindari Pengusaha Muda Bila Ingin Sukses

5 Kesalahan yang Harus Dihindari Pengusaha Muda Bila Ingin Sukses

ilustrasi

Batam, Batamnews - Saat ini startup telah dijadikan sebagai salah satu bisnis yang paling memikat. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara lain.

Menjadi CEO dari sebuah startup adalah tujuan karier utama bagi milenial sekarang ini. Namun membangun bisnis ini, bukanlah hal mudah. Perlu usaha dan kerja keras yang harus dilakukan.

Dalam menjalankan bisnis, beberapa pengusaha seringkali tidak menyadari dan memahami dengan apa yang dilakukannya. Terkadang apa yang mereka perbuat itu justru adalah sebuah kesalahan yang seharusnya dihindari.

Oleh karena itu, sebagai pengusaha baru atau bahkan sudah berpengalaman, simaklah sepuluh kesalahan pengusaha yang harus dihindari ini agar bisa menjalankan bisnis dengan baik, seperti dikutip dari laman Enterpreneur, Sabtu (24/07):

 

1. Cepat menyerah

Sebagai seorang pengusaha, jangan pernah mudah menyerah. Saahil Goel, seorang CEO dan salah satu pendiri dari Shiprocket mengatakan, “Ekosistem startup itu menantang, di mana ada masalah baru yang harus diselesaikan setiap harinya. Ketahanan perlu dikembangkan untuk bertahan agar bisa melalui masa-masa sulit itu.”

Menurutnya, seseorang harus fokus membangun produk yang mampu memecahkan masalah dan memiliki kesesuaian pasar produk yang baik. “Teruslah berinovasi dan iterasi produk sampai Anda menemukan ini. Jangan menyerah!” kata Goel.

 

2. Sering mempekerjakan dan memecat

Seorang pengusaha pun tidak boleh asal memutuskan kerja begitu saja, apalagi jika itu dalam sebuah tim.

“Jika Anda ingin mempekerjakan dan tak lama memecatnya, berada dalam ketidakstabilan pekerjaan. Tetapi, bertahan terlalu lama juga bukan ide yang bagus. Karena jika melakukannya, hal itu hanya akan menggembungkan perusahaan baru Anda yang kemudian justru akan membuat perusahaan Anda mati secara perlahan,” ujar Kausambi Manjita, salah satu pendiri dan CEO, Mason.

Seorang CEO harus mampu belajar untuk menyeimbangkan kedua hal itu.

 

3. Menolak perubahan

Menjadi seorang pengusaha juga jangan sampai hanya menggunakan satu peraturan saja. Ambil contoh saat ini terkait adanya pandemi. Pasti keadaan akan berubah karena tidak memungkinkan untuk bekerja di kantor.

“Kelangsungan hidup bisnis adalah yang terpenting bahkan jika produk atau rencana bisnis perlu diubah, demi kelangsungan hidup. Banyak perusahaan memanfaatkan kompetensi mereka untuk membangun lini bisnis terbaik selama ini.” kata Padmaja Ruparel, mitra pendiri IAN Fund dan salah satu pendiri Indian Angel Network.

 

4. Terlalu memikirkan uang Dibanding SDM

Tidak heran bahwa pengusaha atau wiraswasta menghabiskan sebagian besar waktunya untuk meningkatkan keterampilan mereka sendiri. Bahkan sudah berkontribusi kepada perusahaan sejak awal. Namun, hal itu seharusnya tidak membuat mereka memiliki saham yang lebih tinggi sendirian.

Sebaiknya, berbagi ekuitas dengan orang-orang penting lain yang juga berkontribusi dalam pertumbuhan perusahaan. Hal itu juga penting dan harus menjadi perhatian.

“Lakukan diskusi terbuka dan jujur dengan tim dibanding memusatkan semua pikiran Anda pada keuntungan,” tambah Manjita.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews