Jakarta, Batamnews - Bank Dunia (World Bank) memaparkan lima negara yang memiliki utang luar negeri (ULN) terbesar di kelompok negara berpendapatan rendah dan menengah. Hal ini tertuang dalam laporan Bank Dunia bertajuk International Debt 2021.

Mengutip laporan Bank Dunia, ULN lima negara ini rata-rata tumbuh dalam beberapa tahun terakhir. Tak ada nama Indonesia dalam daftar tersebut.

Berikut rinciannya:

1. China

China menjadi negara berpendapatan rendah dan menengah yang memiliki ULN paling besar per 2019. Tercatat, total ULN negeri panda itu tembus US$2,1 triliun.

ULN China naik 8 persen dari posisi 2018. Kenaikan ULN China khususnya didorong oleh peningkatan utang jangka panjang.

Baca juga: Bank Dunia Pinjamkan Rp7,18 Triliun untuk RI Tangani Pandemi

2. Brasil

Brasil yang memiliki ULN sebesar US$569,39 miliar pada 2019. Angkanya naik dari 2018 lalu yang sebesar US$557,74 miliar. Jika dilihat, angkanya naik signifikan dari 2009 ke 2015. Pada 2009 tercatat sebesar US$281,65 miliar dan 2015 sebesar US$543,39 miliar.

3. India

India tercatat memiliki ULN sebesar US$560,03 miliar pada 2019. Jumlahnya naik dari 2018 yang sebesar US$521,03 miliar. ULN itu salah satunya terdiri dari utang jangka pendek dan jangka panjang. Di India, kontribusi paling besar berasal dari utang jangka panjang.

Detailnya, utang jangka panjang India sebesar US$447,75 miliar dan jangka pendek sebesar US$106,78 miliar.

4. Rusia

ULN Rusia tercatat sebesar US$490,72 miliar pada 2019. Realisasi ini naik dari tahun sebelumnya yang sebesar US$453,8 miliar.

Jika diperhatikan lebih detail, ULN Rusia sempat berada di angka US$533,2 miliar pada 2016. Kemudian, turun pada 2017 menjadi US$518,19 miliar dan kembali turun pada 2018.

Baca juga: Utang Luar Negeri RI Hampir Tembus Rp6.000 Triliun

5. Meksiko

Jumlah ULN Meksiko pada 2019 naik dari US$453,15 miliar menjadi US$469,72 miliar. Angkanya melonjak dari posisi 2009 yang masih sebesar US$193,34 miliar.

ULN Meksiko paling banyak berasal dari utang jangka panjang yang sebesar US$403,09 miliar. Sementara, utang jangka pendek tercatat sebesar US$62,69 miliar.