Tips Manjur Berhenti Merokok untuk Pemula hingga Perokok Berat

Tips Manjur Berhenti Merokok untuk Pemula hingga Perokok Berat

Ilustrasi

Jakarta, Batamnews - Merokok bisa membuat pengggunanya kecanduan akibat zat nikotin yang mempengaruhi otak dan merangsang hormon endorfin yang melahirkan rasa senang.

Itulah kenapa rokok jadi salah satu produk adiksi, yang membuat penggunaanya sulit lepas apalagi jika masuk ketegori adiksi rokok berat.

Dokter Spesialis Paru dr. Feni Fitriani, Sp.P(K) mengatakan, jika perokok berat dengan kategori nilai adiksi di atas 6, maka disarankan untuk berhenti merokok secara perlahan.

Baca juga: Manfaat Konsumsi Ikan Selar bagi Kesehatan, dari Otak hingga Otot

Misalnya dimulai dengan memberi jarak antar waktunya merokok. Jika biasanya 1 jam sekali merokok, lalu diubah jadi 3 jam sekali, 5 jam sekali, dan seterusnya.

"Caranya yaitu bertahap, mengurangi atau menunda jam, sampai akhirnya jumlah rokok yang dikonsumsi itu perlahan berkurang artinya tidak sama sekali merokok," ucap dr. Feni dalam acara diskusi virtual memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2021, Sabtu (5/6/2021).

Kata dr. Feni, langkah ini dilakukan karena bagi perokok berat apabila dipaksakan berhenti langsung bisa mengalami gejala putus nikotin, yang dampaknya berupa frustasi, gemetar, hingga sakaw.

 

Jika gejala ini terjadi yang ditakutkan adalah perokok berat itu kembali pada kebiasaan lamanya merokok bahkan lebih parah. Meskipun, terang dr. Feni itu hanya akan terjadi maksimal 4 minggu.

"Memang gejalanya tidak menyenangkan, tapi nggak lama-lama juga, dari pengalaman kita 4 minggu (durasi gejala putus nikotin) berdasarkan para pasien yang kita bantu berhenti merokok," jelas dr. Feni.

"Setelah itu dilalui, biasanya lebih nyaman dan tenang, bahkan sudah hampir tidak ada keluhan sama sekali saat berhenti merokok," sambungnya.

Baca juga: Kenali 6 Tanda-tanda Covid-19 yang Sering Tak Disadari

Tapi apabila langkah ini tidak berhasil, dr. Feni tidak menampik ada solusi lain yaitu pemberian obat-obatan jika orang tersebut mengalami sakaw putus nikotin, agar gejala frustasinya bisa mereda.

Lebih jauh dr. Feni mengungkap proses berhenti rokok akan lebih mudah bagi perokok pemula yang tingkat adiksinya masih rendah, dan biasanya terjadi pada remaja yang baru mulai merokok.

Biasa dr. Feni melakukan terapi langsung menghentikan total aktivitas merokoknya, jadi sama sekali tidak boleh merokok lagi.

"Kita nilai ada yang namanya angka adiksinya rendah, kita bisa sarankan berhenti langsung," pungkas dia.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews