Lingga, Batamnews - Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Lingga, mencatat ada sebanyak 5 kasus yang melibatkan anak di bawah umur sebagai korban, terjadi di Kabupaten Lingga, dalam kurun waktu Januari-Mei 2021.

Ketua KPPAD Lingga, Encek Afrizal mengatakan, 5 kasus tersebut di dominasi kasus pencabulan. Pelakunya pun dari lingkungan terdekat korban, dan hanya satu orang yang tidak dikenali.

"Kalau melihat tren kasusnya, dalam lima bulan ada 5 kasus. Bisa dirata-ratakan tiap bulan terjadi kasus pelanggaran hak anak di Kabupaten Lingga. kalau ini terus terjadi di tahun 2021 ini akan dapat meningkat dibandingkan tahun lalu," kata dia kepada Batamnews, Selasa (1/6/2021).

Baca juga: Bupati Lingga Motivasi dan Bagi Sembako ke Pasien Covid di Sungai Besar

Encek menjelaskan, korban dalam kasus ini di rentang usia 7 hingga 16 tahun.

"Kami juga mengingatkan bahwa pandemi ini belum berakhir, sekolah belajar dari rumah (daring), anak-anak kita banyak menghabiskan waktu di rumah dan di lingkungannya. Jadi perlu pengawasan ekstra dari orang tua, keluarga dan masyarakat," ujarnya.

Namun katanya, pandemi ini tidak menyurutkan penerapan Undang-undang (UU) Perlindungan Anak tetap berlaku. Jika ada pelanggan terhadap Hak-hak anak, maka tetap akan diproses dan dikawal.

"Untuk itu perlu kerjasama semua pihak demi terwujudnya penurunan kasus anak dan perlindungan pemenuhan hak anak di Kabupaten Lingga," sebutnya.

Baca juga: Tinggal 7 Kilometer Lagi Warga Desa Mentuda Bisa Jalan Darat ke Ibu Kota Lingga

"Hari ini juga saya selaku Ketua KPPAD Lingga mengucapkan selamat memperingati Hari Lahir Pancasila. Pancasila dalam tindakan, bersatu untuk Indonesia tangguh. Pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia, jadikan juga orang tua sebagai idola bagi Anak-anaknya," pungkas Encek.