Fakta-fakta Covid Malaysia Jelang Pemberlakuan Lockdown Total

Fakta-fakta Covid Malaysia Jelang Pemberlakuan Lockdown Total

Suasana Kuala Lumpur di tengah pandemi Covid-19 (AP/Vincent Thian)

Kuala Lumpur, Batamnews - Kasus Covid-19 di Malaysia kian meningkat. Akibatnya pemerintah Negeri Jiran kembali melakukan lockdown nasional secara total untuk semua sektor sosial dan ekonomi mulai Selasa (1/6/2021) hingga 14 Juni 2021.

Dilaporkan Straits Times pada, Jumat (28/5/2021), pengumuman terkait hal tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin.

Baca juga: Malaysia Makin Mencekam, Laporkan 9.020 Kasus Baru Corona Hari Ini

"Hanya sektor ekonomi dan jasa penting yang akan diizinkan untuk beroperasi," kata Muhyiddin.

Desakan untuk lockdown total sudah muncul sebelum keputusan Muhyiddin. Sebelumnya, Sultan Negara Bagian Johor Sultan Ibrahim Iskandar meminta pemerintah Malaysia mempertimbangkan penguncian penuh alias full lockdown pada, Rabu (26/5/2021) malam.

"Lebih dari 7.400 kasus hari ini. Ini menakutkan dan kita membutuhkan hampir semua aspek masyarakat untuk tinggal di rumah untuk memutuskan rantai penularan," kata Sultan Ibrahim.

Per Jumat (28/5/2021), Malaysia melaporkan 8.290 kasus baru Covid-19. Angka itu merupakan yang tertinggi dalam sejarah pandemi Covid-19 di Malaysia. Kini total kasus kumulatif sejak dimulainya pandemi di Malaysia menjadi 558.534 infeksi dan 2.650 kematian.

Negara Bagian Selangor masih merupakan yang tertinggi dalam sumbangan angka virus corona, mencapai 2.052 kasus. Sementara itu setelah Selangor, posisi tertinggi berikutnya diikuti Kelantan 851 kasus, Kuala Lumpur 830 kasus, Johor 762 kasus, dan Sarawak 698 kasus. Tambahan ini membuat kasus total di negara itu menjadi 549.519 kasus sejak virus ini menyerang Negeri Jiran.

Baca juga: Sultan Johor Minta Malaysia Berlakukan Lockdown Total

Dilansir dari CNBC International, infeksi Covid-19 secara harian di Malaysia dalam satu pekan terakhir telah melampaui India.

Pada Selasa, Malaysia melaporkan 205,1 kasus per 1 juta penduduk dalam satu pekan, sementara India 150,4 per 1 juta penduduk. Populasi Malaysia yang berjumlah sekitar 32 juta jauh lebih kecil dari 1,4 miliar di India.

Secara umum, jumlah kasus Covid-19 sebenarnya lebih tinggi daripada kasus yang dilaporkan di seluruh dunia, terutama karena kurangnya pengujian. Di India, beberapa penelitian menemukan bahwa kasus kemungkinan besar tidak dilaporkan.

Namun, itu bukan pertama kalinya Malaysia mengalahkan India. Our World in Data menunjukkan bahwa kasus harian Malaysia per satu juta orang juga lebih tinggi daripada di India antara 15 November tahun lalu dan 27 Maret 2021.

Negeri Jiran memang tengah berjuang melawan lonjakan kasus Covid-19 sejak beberapa bulan terakhir di 2020. Sejak itu, pemerintah telah memperketat pembatasan beberapa kali, meski tidak melakukan lockdown total.

Baca juga: Malaysia Kembali Lockdown Total Akibat Lonjakan Kasus Covid-19

Peningkatan pesat terjadi ketika Malaysia - dan banyak negara berkembang di seluruh dunia - berjuang untuk mengamankan pasokan vaksin Covid-19.

Malaysia telah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer-BioNTech, Oxford University-AstraZeneca, dan perusahaan bioteknologi Cina, Sinovac. Pemerintah mengatakan akan memvaksinasi 80% populasi hingga akhir tahun. Tetapi hanya sekitar 5% yang telah menerima setidaknya satu dosis sejauh ini.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews