Satgas Sebut Masjid Bisa Jadi Tempat Isolasi Darurat Pasien Covid-19

Satgas Sebut Masjid Bisa Jadi Tempat Isolasi Darurat Pasien Covid-19

Kompleks Masjid Agung Natuna di Ranai, Kabupaten Natuna, Kepri berada di samping lokasi Asrama Haji yang menjadi tempat karantina terpusat Covid-19 di Natuna. (Foto: ist)

Batam, Batamnews - Pemerintah mengizinkan masjid digunakan sebagai tempat isolasi darurat pasien Covid-19. Seperti yang telah disiapkan Sekretariat Masjid KH Hasyim Ashari atau Masjid Raya Jakarta berlokasi di Cengkareng, Jakarta Barat untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 usai libur Lebaran Idulfitri 2021.

Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan, selain masjid, lokasi lain atau fasilitas umum yang ada di lingkungan masyarakat juga bisa dijadikan tempat isolasi darurat pasien Covid-19. Namun, lokasi yang akan digunakan tersebut harus memenuhi persyaratan fasilitas isolasi pasien Covid-19.

"Jika memang sarana dan prasarana karantina ataupun isolasi belum mencukupi untuk kebutuhan darurat, maka alternatif tempat bisa digunakan asalkan memenuhi standar ideal, tergolong layak dan menerima pemantauan rutin," katanya, Sabtu (29/5/2021).

Standar yang dimaksud seperti terdapat ruangan bagi tenaga kesehatan untuk melepaskan alat pelindung diri (APD), ruang istirahat tenaga kesehatan yang harus terpisah dengan ruang perawatan, terdapat kamar mandi khusus tenaga kesehatan dan terdapat penghalang yang melindungi tenaga kesehatan saat berinteraksi dengan pasien.

Untuk ruang perawatan, harus memiliki fasilitas air bersih dan toilet yang memadai serta memiliki ventilasi udara yang cukup baik. Lalu, ada ruang perawatan bagi pasien laki-laki dan perempuan dan ruang perawatan pasien anak yang terpisah.

"Sementara anak-anak atau keluarga ditempatkan di kamar pribadi satu per keluarga. Jika terdapat pasien diduga Covid-19 seperti pasien yang menunggu hasil tes, mereka ditempatkan di ruangan yang secara fisik terpisah dari kasus konfirmasi," jelasnya.

Sebagai informasi, libur Lebaran Idulfitri 2021 memicu munculnya klaster baru Covid-19, seperti di Klaten, Cianjur, Pati, Bogor dan Cilacap. Munculnya klaster baru ini disebabkan adanya mudik, tarawih maupun kegiatan halal bihalal.

Mengantisipasi munculnya klaster baru tambahan dan lonjakan kasus Covid-19, pemerintah sudah menyiapkan sejumlah hal. Di antaranya menambah kapasitas tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 dan fasilitas kesehatan lain serta obat-obatan.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews