Australia Ancam Penjarakan hingga Denda Pendatang dari India

Australia Ancam Penjarakan hingga Denda Pendatang dari India

Sejumlah WN India lolos dari kewajiban karantina di Bandara Soekarno Hatta. Diantaranya ada yang kabur ke Batam.

Jakarta, Batamnews - Pemerintah Australia melarang masuk penduduk dan warga negara mereka yang telah berada di India dalam waktu 14 hari terakhir.

Negara ini pun mengancam akan menjatuhkan denda dan hukuman penjara bagi pendatang dari India yang nekat masuk.

Keputusan darurat ini dikeluarkan pada Jumat malam sebagai bagian dari langkah ketat menghentikan laju kedatangan pelancong ke Australia dari India yang tengah menghadapi lonjakan kasus Covid-19 dan kematian.

Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan pembatasan berlaku mulai Senin (3/5/2021). Kata dia, para pelanggar bisa terkena hukuman sipil dan hukuman penjara hingga lima tahun.

"Pemerintah tidak mengambil keputusan ini dengan mudah. Namun, integritas sistem kesehatan publik dan sistem karantina Australia sangat penting dilindungi," kata Hunt dikutip dari Reuters.

Baca juga: Rekor Kasus Baru Covid-19 di India Pecah, Sehari 401.993

Pemerintah Australia akan mempertimbangkan kembali pembatasan itu pada 15 Mei. Meski demikian aturan tersebut mendapat penolakan.

Kelompok hak asasi manusia menyuarakan kemarahan atas larangan tersebut. Mereka menganggap seharusnya pemerintah fokus pada peningkatan sistem karantina, bukan pada hukuman.

"Ini adalah tanggapan yang keterlaluan. Warga Australia memiliki hak untuk kembali ke negara mereka sendiri," kata direktur Human Rights Watch Australia, Elaine Pearson dalam sebuah pernyataan.

Neela Janakiramanan, seorang ahli bedah Australia yang memiliki keluarga di India mengatakan keputusan untuk "mengkriminalkan" warga yang kembali dari India sangat berlebihan.

"Orang India-Australia melihat ini sebagai kebijakan rasis karena kami diperlakukan berbeda dari orang-orang dari negara lain yang pernah mengalami gelombang infeksi serupa seperti AS, Inggris, dan Eropa. Sangat sulit untuk merasakan apa pun selain ditargetkan sebagai suku."

Baca juga: WN India Kabur dari Karantina Ditemukan Lagi Makan Martabak di Batam

Australia pada Selasa menghentikan sementara penerbangan langsung dari India hingga pertengahan Mei. Namun, beberapa orang Australia, termasuk pemain kriket Adam Zampa dan Kane Richardson, kembali melalui Doha.

Tindakan itu telah menyebabkan lebih dari 9.000 warga Australia terdampar di India, 650 di antaranya termasuk dalam kelompok rentan.

Australia telah memberantas virus corona setelah menutup perbatasan untuk non-warga negara dan penduduk tetap pada Maret 2020. Australia hingga kini mencatat memiliki 29.800 kasus corona dan 910 kematian.

Sementara itu India mengalami gelombang kedua Covid-19 diduga karena minimnya pengawasan dan kepatuhan protokol kesehatan setelah melewati hari raya keagamaan Kumbh Mela.

Akibatnya, kasus Covid-19 di salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia tersebut melonjak drastis. Pasien Covid-19 dilaporkan membludak di rumah sakit, bahkan beberapa fasilitas pelayanan kesehatan mengalami kelangkaan oksigen medis.

Baca juga: Imigrasi Buru WN India yang Kabur ke Batam

Kasus virus corona India kembali tembus rekor pada Sabtu (1/5/2021). Dalam waktu 24 jam terakhir, kasus Covid-19 India mencapai 401.993 dengan angka kematian 3.523.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews