India, Batamnews - Virus corona varian mutan ganda yang ditemukan di India, diduga sebagai penyebab lonjakan gelombang infeksi terbaru di negara tersebut. Varian mutan ganda ini pertama kali terdeteksi dalam sampel yang dikumpulkan di kota Nagpur, negara bagian Maharashtra pada Oktober lalu.

Kini varian mutan ganda ini yang diyakini menyebar luas. Demikian dikutip dari France 24, Senin (26/4/2021).

Varian ini juga ditemukan di sedikitnya 10 negara lain, termasuk Inggris, Jerman, dan Australia. Masih sedikit hal yang diketahui terkait varian ini, tapi untuk saat ini belum ada bukti bahwa varian ini lebih mematikan dari versi asli virus corona.

Para pakar meyakini mutasinya membuat varian ini lebih menular. Para pakar juga takut varian ini bisa lebih resisten terhadap vaksin.

Varian dengan nama B 1.617 ini diindikasikan menyumbang 60 persen kasus di beberapa wilayah India. Namun menurut para ahli, varian ini bukan satu-satunya penyebab lonjakan kasus, tapi juga tidak dilakukannya jaga jarak sosial, pemakaian masker, dan tindakan kesehatan lainnya jugab berkontribusi dalam lonjakan infeksi ini.

Pada Minggu, India mencatat 349.691 kasus infeksi baru. Angka ini memecah rekor global dalam empat hari berturut-turut. Sementara itu, kasus kematian yang dilaporkan pada Minggu sebanyak 2.767 kasus, tertinggi sejak awal pandemi.

Sistem kesehatan India telah berjuang mengatasi besarnya lonjakan kasus, di mana para keluarga pasien memohon bantuan di media sosial saat negara tersebut menghadapi keterbatasan obat-obatan dan oksigen yang parah. Singapura mengirim bantuan peralatan medis ke India seperti tangki oksigen dan mesin ventilator.