Rekor Kelam, Gelombang Covid-19 di India Bak Tsunami

Rekor Kelam, Gelombang Covid-19 di India Bak Tsunami

Meskipun situasi semakin memburuk dari hari ke hari, negara itu tetap mengadakan festival Maha Kumbh Mela, salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia, dengan ribuan orang berkumpul di kota Haridwar di tepi Sungai Gangga. (AP via detikcom)

New Delhi, Batamnews - India kembali mencetak rekor harian dunia empat hari berturut-turut dengan menyumbang 349.691 kasus baru Corona pada Minggu (25/4/2021). Para ahli memperingatkan bahwa epidemi akan terus meluas di India, pusat baru wabah Covid-19 setelah Amerika Serikat, dan dapat memengaruhi Asia Selatan dan sekitarnya.

Peneliti di Institut Hubungan Internasional di Akademi Ilmu Sosial Shanghai, Hu Zhiyong, mengatakan lengahnya pemerintah diduga menyebabkan epidemi menjadi tidak terkendali di negara itu dan situasinya akan terus berlanjut, belum lagi dikhawatirkan fasilitas kesehatan akan kolaps.

"Wabah di India bisa semakin tidak terkendali, dengan efek tidak langsung di seluruh Asia Selatan," kata Hu dikutip dari Global Times.

Gelombang baru infeksi Covid-19 dimulai di India pada Maret. Meskipun situasi semakin memburuk dari hari ke hari, negara itu tetap mengadakan festival Maha Kumbh Mela, salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia, dengan ribuan orang berkumpul di kota Haridwar di tepi Sungai Gangga.

Di tengah lonjakan Covid-19, negara bagian Maharashtra yang paling terpukul pada hari Selasa menyatakan "jam malam" yang ketat dari jam 8 malam pada hari Rabu hingga jam 7 pagi pada tanggal 1 Mei, di mana penduduk tidak akan diizinkan untuk keluar kecuali ada keadaan darurat.

Meskipun merupakan salah satu produsen vaksin Covid-19 terbesar, India menghadapi kekurangan vaksin dalam pasokan domestiknya, yang mungkin berdampak lebih jauh pada situasi tersebut.

Dilaporkan Hindustan Times, beberapa negara bagian di India, termasuk Maharashtra, Chhattisgarh, Odisha, Andhra Pradesh dan Jharkhand mengeluh bahwa mereka menghadapi kekurangan vaksin, dan beberapa pusat vaksinasi dilaporkan telah ditutup, meskipun pemerintah kemudian membantah ada kekurangan vaksin.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews