Cerita Mistis Warga Batubi Natuna Bawa Pulang 11 Peti Mati Peninggalan Dinasti Ming

Cerita Mistis Warga Batubi Natuna Bawa Pulang 11 Peti Mati Peninggalan Dinasti Ming

Peti mati (Benggong) peninggalan China yang ditemukan Jarkawi di lokasi perburuan harta karun (Foto:Yanto/Batamnews)

Natuna, Batamnews - Jarkasi (63), warga Desa Batubi Jaya, Kecamatan Bunguran Batubi, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), menceritakan hal-hal mistis yang terjadi usai ia menemukan dan membawa pulang Benggong atau peti mati di lokasi perburuan harta karun daerah Sebangkar, Desa Semedang, ke rumahnya.

Jarkasi mengatakan, beberapa hari yang lalu ketika masuk waktu subuh, dirinya serasa berada dalam kondisi setengah sadar, didatangi perempuan paruh baya yang masuk kedalam kelambu tempatnya tidur. Wanita tersebut kemudian berpesan agar Jarkasi menjaga tempat peristirahatannya dengan baik.

"Wajah wanita itu tidak jelas karena saat berbicara dirinya menghadap ke samping," cerita Jarkasi pada Batamnews, Minggu (18/4/2021) siang.

Pria yang kesehariannya bekerja sebagai pencari rumput dan penggali kubur tersebut melanjutkan bahwa selain diminta merawat Benggong, dirinya juga diminta untuk menguburkan Benggong tersebut dengan arah Timur ke Barat.

Baca: Warga Temukan 11 Peti Mati Peninggalan Dinasti Ming di Batubi Natuna

Selain itu, wanita yang datang di dalam mimpinya juga minta dikuburkan berdampingan dengan dua Benggong lainya yang menurut penuturan Jarkasi ketiga Benggong tersebut merupakan satu keluarga.

"Satu Benggong berukuran panjang, sepertinya ini milik sang suami, lalu satunya sedang, milik wanita tersebut dan terakhir seukuran balita, milik anak mereka," jelas Jarkasi.

Ketiganya, diakui Jarkasi memang ketika ditemukan berada pada satu lobang yang sama, sehingga dirinya berasumsi ketiganya merupakan satu keluarga. Sedangkan Benggong yang lain saat ditemukan berada pada posisi yang berbeda-beda.

Menanggapi dengan isi harta karun dalam Benggong sendiri, Jarkasi mengatakan tidak tertarik sedikitpun.

"Saya bukan seorang pencari barang antik atau harta karun. Jika masyarakat bilang didalam Benggong ini banyak ditemukan perhiasan dan lain sebagainya, saya tidak tertarik," ungkap Jarkasi.

Dirinya menjelaskan bahwa jika Dinas Pariwisata tidak kunjung datang untuk mengambil Benggong yang tersisa dirumahnya tersebut. Ia akan segera menguburkan Benggong-benggong itu sesuai dengan permintaan wanita yang menemuinya tersebut.

"Semua peralatan seperti kain mori, minyak wangi dan lainya sudah saya siapkan," pungkas Jarkasi.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews