Soroti Praktik Trafficking, Romo Paschal: Jangan Terjebak Legalitas Perusahaan

Soroti Praktik Trafficking, Romo Paschal: Jangan Terjebak Legalitas Perusahaan

Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus.

Batam, Batamnews - Penggerebekan ruko penampungan TKI oleh aparat Batalyon 136/Tuah Sakti dan polisi di sebuah ruko kawasan Tiban, Sekupang, Batam mendapat atensi aktivis kemanusiaan.

Rohaniawan Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus mengapresiasi langkah aparat membuka tabir dugaan perdagangan orang (trafficking).

Bagi Ketua Komisi Keadilan Perdamaian Pastor Migran dan Perantauan (KKPPMP) Kepulauan Riau ini, praktik perdagangan orang tak bisa dibatasi oleh perusahaan atau pelaku atas dasar legalitas semata.

"Pemahaman penyaluran tenaga kerja legal dan ilegal sudah seharusnya dimaknai ulang. Bisa saja sebuah perusahaan penyalur secara administrasi adalah perusahaan yang legal karena tercatat dan memilik izin," kata pria yang akrab disapa Romo Paschal, Rabu (7/4/2021).

Namun ia menegaskan tidak ada jaminan bahwa penyalur yang legal akan melakukan proses perekrutan sesuai dengan aturan yang berlaku.

BacaPenggerebekan TKI Ilegal di Batam Berawal dari Laporan Keluarga TNI yang Disekap

Menurutnya, penyalur yang legal pun bisa terjebak dalam praktek korup, rakus dan tamak dengan cara memanipulasi korban dengan berbagai tawaran muluk yang penuh dengan jebakan yang berujung eksploitasi tak berperikemanusiaan.

"Ada banyak kisah duka tentang ini bahkan berujung kematian, itulah mafia perdagangan orang," kata Romo Paschal.

Pihaknya sangat menghormati proses hukum dan percaya kepada pihak kepolisian yang bekerja dengan baik dan profesional dalam menyelidiki kasus seperti ini 

"Tetapi untuk semua mafia perdagangan orang, siapapun kalian kami tidak akan tinggal diam," tegas dia.

Penggerebekan di ruko kawasan Tiban Point, Kecamatan Sekupang, Kota Batam berawal dari laporan seorang anggota TNI di Kota Bandung, Jawa Barat yang menyebut ada kerabatnya disekap di lokasi tersebut.

Komandan Batalyon Raider Khusus 136/Tuah Sakti, Letkol Infanteri Dodiek Wardoyo mengungkapkan ada dua kerabat anggota TNI yang disekap.

"Awalnya dijanjikan kerja, jadi 2 anggota keluarganya yang merupakan wanita tersebut malah disekap," kata Dodiek melalui komandan Rider Infantri Khusus, Lettu Setyo Adi Nugroho.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews