Catat! Ini Sederet Penyebab Ban Mobil Rusak

Catat! Ini Sederet Penyebab Ban Mobil Rusak

Ilustrasi

Jakarta - Ban merupakan komponen penting pada sebuah kendaraan bermotor. Tak jarang kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh ban yang bermasalah. Untuk itu, pengguna kendaraan bermotor harus rutin memperhatikan dan menjaga kondisi ban.

Training Development, Section Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Aji Prima Barus Nurcahya, mengatakan ada beberapa fenomena kerusakan ban yang sering terjadi. Yang pertama adalah ban yang rusak karena pecah.

"Ada juga beberapa kejadian ban meledak di tol, misalnya, karena jalanan rusak. Kita harus berhati-hati saat melewati jalanan rusak pada kecepatan tinggi. Kita harus menyadari bahwa jalanan tersebut kurang aman, sehingga kita perlu mengurangi kecepatan," kata Aji dalam kesempatan Virtual Journalist Workshop 2021, Kamis (4/3/2021).

Kerusakan lainnya adalah ban yang aus di bagian tertentu. Ada ban aus di bagian dalam saja, ada yang aus di pinggir saja.

"Bagian dalam sudah aus, tidak rata. Dikarenakan posisi toe in terlalu besar sehingga kendaraan tersebut menarik ke dalam, akibatnya ban bagian dalam lebih cepat aus," ujar Aji.

"Aus di bagian tengah ini juga sering terjadi. Pinggir bagus, tengah aus. Diakibatkan terkanan angin terlalu tinggi, di atas spesifikasi maka ban tersebut akan aus lebih cepat di bagian tengah."

"Aus di bagian pinggir juga sering terjadi, apalagi di kondisi pandemi, kita jarang menggunakan mobil. Tengah bagus, tapi di pinggir sudah aus. Ini karena apa? Karena tekanan angin terlalu rendah, ketika terlalu rendah maka ban tersebut akan aus di pinggir," sebut Aji.

 

Kerusakan berikutnya yang harus diwaspadai adalah ban yang retak. Misalnya di tapak ban terlihat ada retak-retak, itu diakibatkan oleh usia ban yang sudah lama sehingga karetnya sudah getas.

Kemudian ada kerusakan ban karena ban benjol. Ya, ban bisa benjol ketika struktur dinding ban sudah rusak.

"Ini (struktur dinding ban) bagian lemah pada ban karena tipis. Tipis karena fungsinya untuk kenyamanan, kalau tebal tidak nyaman. (Ban benjol) ini karena benang samping putus karena benturan. Bisa membentur batu, trotoar atau sudut bagian jalan. Ketika itu terjadi, benang di dalam bisa putus sehingga bagian tersebut tidak dapat menahan tekanan angin, efeknya adalah benjol terlihat di bagian luar," jelas Aji.

Aji menjelaskan, setidaknya ada lima penyebab kerusakan ban. Yang pertama adalah faktor eksternal. Misalnya, ban benjol karena benturan, ban rusak karena tertusuk paku, dan sebagainya.

Kedua adalah rotasi ban yang tidak dilakukan pemilik kendaraan. Menurut Aji, rotasi ban ini penting dilakukan. Kata dia, ketika servis di bengkel resmi per 10.000 km, maka disarankan pula untuk merotasi posisi keempat ban, ditambah ban serep.

"Ketika berkendara mungkin kita mengabaikan hal ini. Keempat ban termasuk serep perlu dirotasi. Ini jadi salah satu kerusakan ban ketika mengabaikan rotasi ban," ucap Aji.

Ketiga karena kualitas ban. Ban bisa rusak karena kualitasnya menurun. Misalnya karena produksinya sudah terlalu lama, ban sudah getas, dan penyimpanan ban yang tidak baik seperti sering dijemur langsung di bawah sinar matahari.

"Selanjutnya tekanan udara. Ini jangan diabaikan. Tekanan udara ini harus kita jaga sesuai dengan spesifikasinya," ucap Aji.

Terakhir adalah kerusakan ban karena geometri roda. Kadang karena pemakaian, geometri ban berubah sehingga steering terlalu berat ke kanan atau kiri. Hal itu juga mempengaruhi keausan ban.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews