Siaga Karhutla di Meranti, Wabup Asmar Minta Camat Ikut Terlibat Padamkan Api

Siaga Karhutla di Meranti, Wabup Asmar Minta Camat Ikut Terlibat Padamkan Api

Wabup Meranti, H Asmar yang didampingi Sekda, Dr H Kamsol saat lakukan rakor bersama seluruh camat di Kantor BPBD. (Foto: Arjuna/Batamnews)

Meranti - Wakil Bupati Kepulauan Meranti, H Asmar menyikapi serius kemunculan titik api kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di tiga kecamatan. Ia minta seluruh camat tetap berada di wilayah masing-masing.

 

Berdasarkan data yang dihimpun pada dashboard Aplikasi Lancang Kuning, saat ini di Meranti terdapat 3 titik api di sejumlah kecamatan.

Untuk di Kecamatan Tebingtinggi Barat, ada 3 titik api, yakni di Desa Tanjung Pranap dan Lalang Tanjung.

Kecamatan Rangsang Pesisir ada 10 titik api, berada di Desa Tenggayun Raya dan Tanjung Kedabu. Kemudian, di Kecamatan Rangsang terdapat 19 titik api, yakni di Desa Gayung Kiri dan Tanjung Gemuk.

Guna mengantisipasi agar titik api tidak semakin meluas dan dapat segera ditanggulangi, Asmar bersama Sekda Dr H Kamsol langsung menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama BPBD dan seluruh Camat.

Dalam rakor itu, Asmar menekankan, memasuki cuaca panas yang ekstrem ini, diharapkan seluruh Camat tidak main-main dengan karhutla.

Jika terpantau titik api, pihak kecamatan dan desa diminta segera gerak cepat untuk melakukan pemadaman dengan pihak terkait lainnya.

Sesuai dengan Intruksi Presiden (Inpres) No 3 Tahun 2020, yang meminta Bupati atau Walikota se-Indonesia untuk melakukan upaya penanggulangan karhutla di seluruh wilayah Republik Indonesia.

"Saya minta kepada camat wajib mengkoordinasikan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan secara terencana, terpadu dan menyeluruh, dengan melibatkan MPA, Babin Kamtibmas dan Koramil untuk melakukan pemadaman," ujarnya, Minggu (28/2/2021).

Untuk memastikan proses penanggulangan karhutla berjalan dengan baik, dia mengaku akan turun langsung kelapangan untuk melihat bagaimana camat dan kades mengatasi kebakaran lahan di wilayahnya.

"Jika terjadi kebakaran, camat harus ikut melakukan pemadaman, jika perlu tidur disana. Saya akan cek posisi camat, termasuk kades karena jika terjadi bencana karhutla bukan saja menjadi masalah daerah tapi juga nasional dan Internasional. Apalagi untuk kawasan yang berbatasan dengan negara tetangga, semua bisa komplain ke kita," tegas Asmar.

Ia juga meminta para camat dan kades melakukan sosialisasi terkait bahaya membakar lahan, terlebih lagi di saat musim kemarau.

Dia juga tak ingin ada masyarakat yang berurusan dengan hukum karena kedapatan membakar lahan.

"Sesuai dengan instruksi dari Presiden, masalah ini sangat urgent dan jangan ada yang main-main dengan karhutla. Kita juga tidak ingin ada masyarakat yang terjerat hukum akibat membakar lahan, kasihan hidup mereka bisa susah nanti," ujarnya.

Disinggung soal keterbatasan anggaran dan peralatan yang acap kali menjadi alasan kurang optimalnya proses penanggulangan karhutla, Pemkab Meranti dikatakannya akan berupaya meningkatkan alokasi anggaran tiap kecamatan.

"Kita akan alokasikan anggaran penanggulangan karhutla di tiap kecamatan agar penanggulangannya lebih optimal. Begitu juga dengan pengadaan peralatan pemadaman. Tapi dari informasi yang diperoleh peralatan yang ada saat ini berfungsi dengan baik dan cukup memadai," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews