Puluhan Kilo Narkoba Hasil Tangkapan Awal Tahun 2021 Dimusnahkan BNN

Puluhan Kilo Narkoba Hasil Tangkapan Awal Tahun 2021 Dimusnahkan BNN

Puluhan Kilo Narkoba Hasil Tangkapan Awal Tahun 2021 Dimusnahkan BNN BNN ungkap ratusan kilogram sabu. (Foto: Liputan6.com)

Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan pemusnahan barang bukti sabu sebanyak 84.587 gram serta 115.854,16 gram ganja. Barang bukti yang dimusnahkan tersebut hasil dari ungkap tujuh kasus sejak awal tahun 2021.

Pemusnahan barang bukti narkoba jenis ganja dan sabu tersebut juga turut dihadiri oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini.

"Total barang bukti tersebut merupakan pengungkapan dari 7 kasus narkotika yang melibatkan jaringan nasional maupun internasional dengan total tersangka sebanyak 12 orang," kata Kepala BNN Petrus Reinhard Golose kepada wartawan, Rabu (24/2/2021).

Ia menjelaskan, ungkap kasus yang pertama terjadi pada 12 Januari 2021 lalu, di parkiran Rusun Kapuk Muaria, Jakarta Utara. Saat itu, anggotanya telah mengamankan seseorang berinisial J alias OKD serta barang bukti seberat 10,63 kilogram sabu.

"Kedua kasus penyelundupan narkotika oleh jaringan Malaysia–Palu. Bekerjasama dengan Bea Cukai, 14 Januari 2021, BNN RI berhasil menyita sebanyak 42,43 kilogram sabu di wilayah Selat Makassar, Kabupaten Donggala, SulawesiTengah. Dalam pengungkapan ini petugas mengamankan 3 orang tersangka jaringan narkotika Malaysia–Palu berinisial AL, AS dan D," jelasnya.

Selanjutnya, ungkap kasus 31,56 kilogram sabu jaringan Malaysia-Aceh melalui jalur laut dilakukan pada 18 Januari 2021 di daerah Seunoddon Kabupaten Aceh Utara. Dalam ungkap kasus tersebut, petugas mengamankan satu orang berinisial HMS.

"Keempat kasus penyelundupan ganja melalui jasa ekspedisi sejumlah 1 kilogram ganja disita petugas dari sebuah jasa ekspedisi di wilayah Pademangan, Jakarta Utara, Senin, 15 Februari 2021. Petugas kemudian mengamankan tersangka berinisial DR yang diketahui sebagai pemilik paket," ungkapnya.

"Kelima kasus kiriman paket berisi ganja. Berdasarkan hasil penyelidikan, Tim BNNP DKI berhasil mengamankan 2 orang tersangka berinisial AAR dan IN. Kedua tersangka diamankan dengan barang bukti ganja seberat 4,82 kilogram yang dikirim melalui jasa ekspedisi," sambungnya.

 

Berikutnya, petugas BNNP DKI mengamankan satu orang atas nama inisial Z serta barang bukti 110,16 kilogram ganja asal Aceh. Ia ditangkap petugas usai mengambil paket kiriman di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Ketujuh kasus pengungkapan peredaran narkotika di wilayah Jakarta Pusat. Tim BNNP DKI menangkap seorang tersangka berinisial MR dengan barang bukti narkotika jenis sabu sebanyak 81,57 gram dan ganja 11,58 gram," ujarnya.

"Tersangka ditangkap di sebuah hotel, di daerah Pasar Senen, Jakarta Pusat, dengan total barang bukti yang dimusnahkan berupa 84.587,47 gram sabu dan 115.854,16 gram ganja tersebut maka secara tidak langsung BNN RI telah menyelamatkan generasi penerus bangsa sebanyak 270.290 jiwa," sambungnya.

Dengan adanya pemusnahan barang bukti narkoba dalam jumlah yang cukup besar, pihaknya akan terus memerangi kejahatan tindak pidana narkoba.

"BNN berkomitmen untuk terus melawan peredaran gelap narkoba dengan berkolaborasi bersama instansi terkait dan seluruh komponen masyarakat. Bersma-sama kita War On Drugs," tegasnya.

Sementara itu, Deputi Pemberantasan BNN Arman Depari mengungkapkan, mesti sejumlah negara melakukan lockdown dan berkurangnya aktivitas transportasi selama Covid-19. Ternyata, tidak ada penurunan kejahatan narkoba.

"Pada masa pandemi Covid-19 ini dimana tadinya kita memperkirakan dengan berkurangnya transportasi, dengan berkurangnya mobilitas masyarakat di seluruh dunia bahkan berkurang atau terhentinya produksi-produksi barang-barang konsumsi dan barang-barang lain di seluruh dunia bahkan terjadi lockdown ternyata kasus narkotika tidak ada perubahan. Bahkan Seperti yang saya sampaikan tadi meningkat," ungkap Arman.

Oleh karenanya, hal itu menjadi kewaspadaan dan menjadi komitmen BNN dalam memerangi kejahatan narkoba tersebut. Pihaknya tak ingin mengendorkan semangat dan lebih kompak dalam memberangus narkoba

"Karena ternyata sindikat narkoba itu tidak mengenal situasi, apakah situasi sulit yang mereka inginkan bagaimana mereka mendapatkan uang sebanyak-banyaknya sekalipun itu dari air mata dan darah para orangtua yang melihat anak-anaknya putra-putrinya menjadi pengguna narkoba, bahkan bukan hanya dihukum tetapi juga bisa jadi masuk rumah sakit kemudian meninggal," tegasnya.

"ini yang menjadi komitmen kita bersama bahwa narkoba ini memang musuh seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu maka slogan war on drugs tetap kita kumandangkan dan kita siap untuk menghadapi apapun dalam rangka menyelamatkan melindungi dan juga memberikan ketenangan bagi masyarakat Indonesia terutama generasi mudanya dari serangan bahaya dan kemungkinan terpapar oleh obat-obat terlarang berbahaya terutama narkotika," tuturnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews