5 Efek Buruk Konsumsi Kentang Goreng Berlebihan, Bisa Bikin Gendut

5 Efek Buruk Konsumsi Kentang Goreng Berlebihan, Bisa Bikin Gendut

Konsumsi kentang goreng berlebihan tak baik untuk kesehatan (Foto:ist/net)

Jakarta - Kentang goreng yang renyah gurih memang nikmat, namun hindari mengonsumsinya terlalu banyak. Kentang goreng hampir selalu ada sebagai menu restoran cepat saji. Kentang goreng juga sering menjadi makanan pelengkap pada beberapa hidangan terutama yang bergaya Eropa.

Menurut sebuah penelitian terhadap hampir 4.500 orang dewasa yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, mengonsumsi kentang goreng lebih dari dua kali per minggu dapat meningkatkan risiko kematian dini. Para peneliti menekankan pada kandungan minyak dari kentang yang digoreng sebagai penyebab masalah kesehatan utama.

Kentang goreng sebagai hidangan juga mengandung nutrisi yang sangat sedikit. Kandungan lemak dan kandungan lain yang tidak menyehatkan justru lebih banyak. Pada 100 gram kentang goreng terdapat 196 kalori, 13,1 gram lemak, 141 miligram sodium, 18,5 gram karbohidrat, 1,6 gram serat, 1,25 gram gula serta 1,93 gram protein.

Kandungan ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian bahkan hanya memenuhi batas harian asupan lemak dan minyak. Karenanya mengonsumsi kentang goreng sebaiknya tidak berlebihan.

Berikut ini 5 efek buruk konsumsi kentang goreng untuk kesehatan seperti dilansir dari Eat This, Not That!:

1. Sakit Perut

Mengingat bahwa lemak lebih lambat dicerna oleh tubuh daripada karbohidrat dan protein, kentang goreng mengendap di perut lebih lama. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ULTRASOUND International Open, seseorang akan berisiko lebih tinggi alami sakit perut saat mengonsumsi makanan berlemak.

Efek samping lain terkait pencernaan yang disebabkan konsumsi makanan yang digoreng adalah mual, diare, kembung, dan kram. Efek tersebut juga bisa dihasilkan dari konsumsi kentang goreng yang terlalu banyak dengan intensitas yang sering.

 

2. Picu Risiko Demensia

Kentang umumnya digoreng dalam minyak terhidrasi sehingga kentang goreng akan mengandung lemak trans yang tinggi. Asupan jenis lemak jahat ini akan berdampak meningkatkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan selama 10 tahun yang melibatkan 1.600 orang lanjut usia di Jepang dan diterbitkan dalam jurnal Neurology, orang-orang dengan kadar lemak trans tertinggi dalam darah lebih mungkin untuk menderita penyakit Alzheimer atau demensia.

3. Menyerang Sistem Imun

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Current Opinion in Clinical Nutrition & Metabolic Care, konsumsi makanan tinggi lemak dan berminyak bisa merusak microbiome usus. Makanan tinggi lemak juga bisa meningkatkan bakteri yang tidak sehat dan mengurangi bakteri tubuh yang lebih sehat.

Ketika bakteri baik di dalam tubuh melemah, kondisi ini akan memudahkan penyakit menyerang tubuh. Imunitas tubuh juga dikaitkan dengan jumlah dan kualitas bakteri baik di dalam usus.

4. Meningkatkan Risiko Sakit Jantung dan Stroke

Sebuah penelitian terhadap sekitar 150.000 veteran militer yang dilakukan oleh para peneliti di Departemen Urusan Veteran AS dan Pusat Penelitian dan Informasi Epidemiologi Veteran Massachusetts menemukan bahwa makan gorengan tiga kali per minggu memiliki risiko serangan jantung dan stroke yang 7% lebih besar. Terlebih ketika partisipan penelitian mengonsumsi gorengan setiap hari, risikonya meningkat sebanyak dua kali lipat menjadi 15%.

"Temuan kami memberikan bukti untuk asosiasi yang bergantung pada dosis antara konsumsi makanan goreng dan penyakit arteri koroner," kata para peneliti.

5. Menambah Berat Badan

Ketika makanan digoreng dalam banyak minyak, maka makanan akan mengandung kalori berlebih. Salah satunya kaitannya dengan kentang goreng dan penumpukan kalori yang dapat menyebabkan penambahan lingkar pinggang.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa makan makanan yang digoreng secara langsung dikaitkan dengan kasus obesitas. Ini adalah salah satu dari beberapa alasan mengapa kentang goreng menempati peringkat tinggi di antara 101 makanan cepat saji paling tidak sehat di planet ini.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews