Catat! Ini Aturan Pemberian Vaksin Corona Pada Lansia

Catat! Ini Aturan Pemberian Vaksin Corona Pada Lansia

Ilustrasi

Jakarta - Kelompok lansia atau orang yang berusia 60 tahun ke atas sebentar lagi akan divaksinasi Covid-19. Program vaksinasi tahap kedua ini dilakukan seiring dengan hampir terlaksananya pemberian vaksin Corona kepada kelompok tenaga kesehatan.

Ada sekitar 21 juta orang lansia akan menjadi sasaran vaksinasi tahap kedua yang rencananya akan dimulai akhir Februari 2021. Kelompok lansia dipilih sebagai prioritas vaksin karena mereka lebih rentan saat terinfeksi Covid-19.

Tak sama seperti pemberian vaksin pada kelompok lain, usia lansia akan mendapatkan perlakuan khusus. Salah satunya soal interval jarak pemberian dosis pertama dan kedua vaksin Corona, yakni 28 hari. Pada kelompok usia dewasa lainnya, interval pemberian adalah 14 hari.

"Untuk tekanan darah dan suhu, sama dengan kategori lain, yaitu suhunya mesti 37,5 derajat Celcius ke bawah dan tekanan darahnya tidak boleh lebih dari 180/110 mmHg," ujar juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi.

"Yang berbeda adalah yang berkaitan dengan kondisi fisik, ada tambahan pertanyaan pada tahapan wawancara terkait hal itu sebelum dilakukan penyuntikan kepada lansia. Ini wujud aspek kehati-hatian," tambahnya.

Ada beberapa pertanyaan lain yang akan diajukan untuk kelompok lansia sebelum terima vaksin. Diantaranya yakni, apakah mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga, serta apakah sering merasa kelelahan.

Selanjutnya apakah memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit (Hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal).

Kemudian pertanyaan lainnya yaitu apakah yang bersangkutan mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100-200 meter, dan apakah mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir.

"Jika ada tiga atau lebih yang dijawab 'iya' oleh calon penerima vaksin lansia, maka vaksin tidak dapat diberikan. Demi lancarnya proses ini, kepada calon penerima vaksinasi diharapkan memberikan keterangan sesuai dengan kondisi sebenarnya," terang dr Nadia.

"Itu juga agar bisa memberikan efek vaksin yang maksimal dan memperkecil risiko terjadinya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI yang serius," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews