Karimun - Pemindahan pegawai honor di Lingkungan Pemkab Karimun tengah ramai jadi bahan perbincangan. Sejumlah pegawai honor banyak dimutasi ke luar domisili oleh Bupati Karimun, Aunur Rafiq.

Pemindahan tenaga honorer dengan jumlah yang cukup besar tersebut, menjadi sorotan Anggota DPRD Karimun, M Hadi Siswanto dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Karimun.

Ia menilai bahwa pemindahan tenaga honor tersebut, langkah yang tidak sesuai. "Mereka dipindah tidak sesuai domisili tempat tinggal. Kebijakan ini tidak populer. Sama saja menzolimi mereka," kata Hadi.

Seperti misalnya yang domisili di Kecamatan Moro, dipindahkan ke Kecamatan lainnya, seperti Kecamatan Belat, Ungar, Tebing, Durai, dan begitu juga sebaliknya.

Seperti pegawai honor rumah sakit umum daerah (RSUD) Muhammad Sani, di Pindahkan ke Puskesmas yang ada di Kecamatan di pulau. Perlu diketahui beberapa kecamatan di Karimun terdiri dari pulau-pulau.

"Mereka ada keluarga, dengan honor yang segitu (Rp 1,5 juta) setiap bulan, mereka jauh dari keluarga, belum lagi nanti kos atau ngontrak rumah, transportasi,," ujar anggota dewan dari dapil Kundur itu.

Ia menyayangkan kebijakan itu. "Situasi usai Pilkda yang kini telah kembali sejuk, namun kembali panas dengan hal ini," ucapnya.

Untuk membahas mutasi besar-besaran pada tenaga honor itu, juga akan dibahas sejumlah Komisi DPRD Karimun pada senin depan, dengan memanggil pihak terkait (BKPSDM).