Harga Bitcoin Menggila, Dulu Rp 14 Ribu Kini Setengah Miliar

Harga Bitcoin Menggila, Dulu Rp 14 Ribu Kini Setengah Miliar

(Foto: Financial Times)

Jakarta - Harga Bitcoin mencapai level tertinggi dalam sejarah. Mata uang digital itu kini tembus Rp 500 juta alias setengah milar.

Dikutip dari kumparan, saat kemunculan awalnya pada 2010, Bitcoin hanya dibanderol 1 dolar AS atau Rp 14 ribu. 

Dalam satu dekade, Bitcoin menunjukkan tajinya. Pada akhir Desember 2020 kenaikan Bitcoin hampir dua kali lipat dari Rp 230 juta meningkat menjadi Rp 400 juta.  

Lompatan tinggi harga Bitcoin di akhir tahun lalu benar-benar di luar prediksi. Awalnya, kenaikan harga Bitcoin diprediksi hanya sampai level USD 20.000 atau setara dengan Rp 308 juta (kurs Rp14.000) oleh banyak pihak. Namun ternyata sebelum pergantian tahun, Bitcoin sudah melewati level harga tersebut bahkan menembus Rp 400 juta. 

Dikutip dari coindesk, pada perdagangan Jumat (8/1) harga cryptocurrency jenis itu sempat menyentuh USD 40.013 atau dengan kurs saat ini (Rp 14.000) setara dengan Rp 561.202.234. 

Walaupun kemudian bergerak turun, harga Bitcoin saat ini masih di USD 38.443,89 atau setara Rp 538.512.811. Dengan harga di posisi itu, Bitcoin telah naik 3,8 persen dalam 24 jam terakhir. Bahkan jika dihitung dalam sepekan terakhir, kenaikannya telah mencapai 31,7 persen. 

Pada awal pekan ini, harga Bitcoin masih di kisaran USD 29.160 dan kini melesat ke USD 38.440. Artinya yang bisa membeli 2 Bitcoin saat ini, sudah menyandang status sebagai miliarder arena memiliki aset lebih dari Rp 1 miliar. 

Chief Operating Officer Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda, menyatakan saat ini Bitcoin menjadi salah satu komoditas investasi yang paling menguntungkan, dibandingkan instrumen investasi lainnya.  

"Hal ini juga ditegaskan dengan harganya yang terus naik lebih dari tiga kali lipat pada tahun 2020 di tengah pandemi,” kata Teguh melalui keterangan tertulis, dikutip kumparan Jumat (8/1/2020).  

Banyak Permintaan 

 

Penyebab utama kenaikan signifikan harga Bitcoin terjadi karena permintaan yang masif. Banyak perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yang memborong Bitcoin.  

Misalnya perusahaan asuransi, Massachusetts Mutual Life Insurance, yang memborong Bitcoin senilai USD 100 juta atau setara dengan Rp 1,4 triliun. Perusahaan Wall Street juga mengumumkan telah berinvestasi senilai USD 530 juta di Bitcoin.  
Selain itu ada perusahaan teknologi, MicroStrategy, yang mengumumkan telah membeli Bitcoin tahap pertama senilai USD 250 juta dan tahap kedua senilai USD 225 juta. 

“Permintaan masif terhadap Bitcoin tersebut memberikan dampak yang cukup besar terhadap kenaikan harga,” sebutnya.  

Pembelian Bitcoin di seluruh dunia memang semakin mudah. Selain banyaknya perusahaan exchange, PayPal juga ikut menyediakan fitur pembayaran Bitcoin.  

Pilihan Investasi  

Dengan lompatan harga yang terjadi saat ini, menjadikan Bitcoin sebagai komoditas investasi yang paling menguntungkan bila dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya seperti deposito, logam mulia, saham, maupun surat utang bahkan properti.  

“Permintaan Bitcoin terus meningkat di seluruh dunia sementara suplainya terbatas sehingga harga Bitcoin berpotensi ke depan akan terus naik secara jangka panjang bahkan beberapa perbankan dunia meramalkan harga Bitcoin akan menembus lebih dari 1 miliar rupiah per 1 bitcoinnya. Ini membuat Bitcoin menjadi salah satu komoditas investasi yang paling menguntungkan dibandingkan instrumen investasi lainnya,” tutupnya. 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews