Batam - Pemko Batam bersama, BP dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV, duduk semeja membahas masalah banjir di Kota Batam, Senin (4/1/2021).

Dalam rapat koordinasi tersebut, Wako Batam Rudi merangkap Kepala BP Batam menyebut membahas masalah titik banjir yang terjadi pada 1-3 Januari 2021. “Titik banjir yang kami temui sudah banyak sekali,” ujar Rudi usai rapat.

Dari pembahasan tersebut dibagi tugas untuk penanganan banjir. Selain itu juga dibahas mengenai status lahan drainase yang diperkirakan tidak ada. “Saya sampaikan ke direktur lahan, agar masalah status lahan ini bisa diselesaikan,” katanya.

Ia juga meminta semua lahan drainase dapat dilakukan penetapan lokasi (PL), karena ada temuan drainase secara fisik ada namun masih diatas lahan milik orang lain. Sehingga ketika pelaksanaan berupa pelebaran ataupun pengadaan tidak mengalami kendala.

Rudi mencontohkan bahwa ada beberapa titik drainase yang luasnya 2-3 meter, yang akan dilebarkan. “Saya minta spacenya dilebarkan, termasuk juga semua drainase dilebarkan,” kata dia.

Ke depan, luas drainase tidak lagi seperti saat ini, namun akan ditambah. Karena pertambahan penduduk Kota Batam memcapai 7-8 persen, tidak seperti daerah lain yang hanya 1-2 persen.

“Supaya bisa bertahan 50-60 tahun kedepan, jadi tidak dibongkar lagi,” kata Rudi.

Selain menemukan titik banjir, pihaknya juga mengurai masalah banjir di simpang Kepri Mall. Diketahui air susah mengalir di drainase kawasan tersebut karena ada jalur penyaring sampah.

“Makanya nanti kita buat jalur air samping kiri dan kanan,” sebutnya.