RS Penuh, 80 Ribu Warga AS Berpotensi Meninggal Karena Covid

RS Penuh, 80 Ribu Warga AS Berpotensi Meninggal Karena Covid

100 ribu kematian karena virus corona di Brazil menjadi ekspresi seni duka cita warga di pantai. (Ilustrasi/AP/Mario Lobao)

AS - Jumlah angka infeksi Covid-19 di Amerika Serikat terus menunjukkan tren kenaikan. Hal ini menyebabkan tingkat keterisian rawat inap di rumah sakit akibat virus Corona hampir penuh dan merata di semua negara bagian.

Lebih dari 21.000 pasien Covid-19 berada di tempat tidur rumah sakit di seluruh negara bagian, dengan sekitar 4.500 di antaranya di unit perawatan intensif. Jumlah pasien rumah sakit meningkat lebih dari 25% pada Desember dengan rata-rata jumlah kematian yang dilaporkan setiap hari juga meningkat secara signifikan.

Ironisnya, dengan kondisi yang di luar kewajaran itu, angka pasien rawat inap karena Corona meningkat tajam. Bahkan, dokter California mengatakan kadang-kadang tempat tidur hanya tersedia saat pasien yang ditangani meninggal dunia.

"Dengan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tertinggi sepanjang masa, fasilitas medis mengalami kesulitan menemukan tempat untuk menempatkan pasien baru," tulis laporan CNN, dikutip Jumat (1/01/2021).

Dokter di Santa Clara, California merawat beberapa pasien yang sakit kritis di ruang gawat darurat, karena tidak ada tempat di unit perawatan intensif. "Seringkali, satu-satunya waktu kita dapat memindahkan seseorang adalah ketika seorang pasien Covid meninggal," kata Dr. Marco Randazzo, seorang dokter ruang gawat darurat, Kamis pada konferensi pers.

Hal ini menyebabkan tenaga medis pun harus bekerja ekstra dan tidak pernah pulang ke rumah untuk berperang melawan pandemi ini. Situasinya benar-benar tidak normal.

"Kami jelas tidak keluar dari hutan, kami berada di tengah hutan yang lebat," kata Ahmad Kamal dari Santa Clara Valley Medical Center.

Lebih dari 3.740 kematian akibat virus korona dilaporkan pada Rabu, yang tertinggi dalam satu hari selama pandemi dan hari kedua berturut-turut menurut data Universitas Johns Hopkins.

Sementara untuk Januari, prospeknya diperkirakan lebih suram lagi. Lebih dari 80.000 orang Amerika dapat meninggal karena Covid-19 selama tiga minggu ke depan, menurut sebuah proyek prakiraan ensemble Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS. "Ini sebagai pengingat bahwa negara ini masih menghadapi masa-masa sulit," tulis laporan CNN.

Proyeksi itu muncul di tengah distribusi vaksin yang sedang berlangsung dan peluncuran yang menurut para ahli lebih lambat dari yang mereka harapkan. "Vaksin hanya akan membuat dampak yang berarti setelah tersedia secara luas untuk umum, mungkin tidak sampai musim panas," kata para ahli.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews