Istana: Reshuffle untuk Tuntaskan Visi Misi Jokowi-Maruf

Istana: Reshuffle untuk Tuntaskan Visi Misi Jokowi-Maruf

Jokowi lantik menteri baru. (Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta - Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman mengatakan reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Selasa (22/12) untuk menuntas visi misi menuju Indonesia maju. Ada enam menteri baru Kabinet Indonesia Maju itu dilantik Presiden Jokowi pada Rabu (24/12/2020) kemarin.

Enam menteri tersebut adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Perdagangan M. Lutfi.

"Kabinet Indonesia Maju bersama-sama sebagai kesatuan tim kerja akan menuntaskan visi sekaligus legacy (warisan) Presiden Joko Widodo dan Wapres Maruf Amin yaitu terwujudnya Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong," kata Fadjroel melalui keterangan tertulis, Kamis (23/12).

Fadjroel menyebut Kabinet Indonesia Maju dilengkapi dengan misi Nawacita serta lima prioritas kerja atau panca karya. Yakni, pembangunan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi dan transformasi ekonomi.

"Termasuk mewujudkan ibu kota negara baru di Bukit Sepaku, Penajam, Kalimantan Timur, melaksanakan UU Cipta Kerja dan menuntaskan vaksinasi gratis Covid-19, di mana Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang akan menerima vaksin Covid-19 tersebut," sambungnya.

Selain visi dan misi, kata Fadjroel, prioritas kerja yang sangat kokoh menjadi dasar terbentuknya the governing president dan the governing government pemerintahan Jokowi dan Ma'ruf Amin. Saat pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju baru, Jokowi memberikan tujuh perintah kepada para pembantunya.

Pertama, jangan korupsi dan ciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi. Kedua, tidak ada visi- misi menteri, yang ada visi-misi presiden dan wakil presiden. Ketiga, kerja cepat, kerja keras dan kerja produktif. Keempat, jangan terjebak rutinitas yang monoton. Kelima, kerja berorientasi pada hasil nyata.

"Tugas kita bukan hanya menjamin sent, tapi delivered. Enam, selalu cek masalah di lapangan dan temukan solusinya. Ketujuh, semuanya harus serius dalam bekerja. Saya pastikan yang tidak bersungguh-sungguh, tidak serius, bisa saya copot di tengah jalan," sambungnya.

 

Fadjroel memastikan, semua kebijakan yang dikeluarkan Jokowi merupakan pelaksanaan kewajiban konstitusional sesuai sumpah Presiden di depan MPR RI yaitu untuk melindungi segenap bangsa Indonesia, seluruh tumpah darah Indonesia serta mewujudkan kesejahteraan umum yang merata dan mencerdaskan kehidupan bangsa bagi seluruh rakyat Indonesia. Selain itu, sumpah setia, menjaga dan membela ideologi Pancasila, UUD 1945, Merah Putih, Bhinneka Tunggal Ika serta Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mantan aktivis 1998 ini menambahkan, di tengah pandemi Covid-19, Jokowi selalu mengimbau seluruh rakyat Indonesia untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan 3M guna mencegah penularan Covid-19. 3M tersebut yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

"Selamat merayakan hari Natal 2020 dan tahun baru 2021, semoga kita semua dalam perlindungan Tuhan Yang Maha Esa," tandasnya.

Selain enam menteri, Jokowi diketahui juga melantik lima wakil menteri pada Rabu (23/12). Mereka adalah Letjen TNI Muhammad Herindra sebagai Wakil Menteri Pertahanan, Edward Komar Syarif Hiariez sebagai Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Dante Saksono Harbuwono sebagai Wakil Menteri Kesehatan, Harfiq Hasnul Qolbi sebagai Wakil Menteri Pertanian dan Pahala Nugraha Mansyuri sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews