Memahami Perbedaan Quick Count dan Real Count, Mana yang Lebih Akurat?

Memahami Perbedaan Quick Count dan Real Count, Mana yang Lebih Akurat?

Ilustrasi.

Batam - Berakhirnya proses pemungutan suara Pilkada Serentak di Kepulauan Riau, memunculkan klaim kemenangan oleh pasangan calon.

Setidaknya ada dua paslon yang mengklaim sama-sama menang, yakni pasangan nomor urut 03 Ansar Ahmad-Marlin Agustina dengan pasangan nomor urut 02 Isdianto-Suryani.

Beberapa jam usai pemungutan suara, tim pemenangan Ansar-Marlin mengklaim kemenangan mereka berdasarkan hitung cepat lembaga survei Indikator.

Ketua tim pemenangan Ansar-Marlin (Aman), Ade Angga memaparkan, berdasar hitung cepat lembaga survei pimpinan Burhanuddin Muhtadi itu, paslon mereka unggul dengan perolehan angka sebesar 39,97 persen.

“Data yang kami miliki akurat dan valid, seperti kita ketahui, tim pemenangan bekerjasama dengan lembaga survei yang kredibel secara nasional,” ujar Ade, di posko tim pemenangan Ansar-Marlin, Batam, Rabu (9/12/2020)

“Margin error 1,57 persen, Ini menandakan, terjadi pengurangan suara seluruhnya 1,57 Ansar-Marlin tetap unggul,” kata dia.

Klaim Kemenangan Isdianto-Suryani

 

Klaim kemenangan juga diserukan oleh tim pemenangan pasangan nomor urut 02, Isdianto-Suryani (INSANI).

Ketua Tim Pemenangan INSANI, Bakti Lubis mengatakan berdasarkan hitung nyata (real count) versi mereka, INSANI unggul dengan persentase 38,61 persen, sedangkan Paslon Surya-Iman (SINERGI) memiliki persentase 23,47 persen dan Paslon Ansar-Marlin (AMAN) memiliki persentase 37,92 persen.

“Data sementara itu diambil dari 7 Kabupaten dan Kota di seluruh Kepri,” ujar Ketua Tim Pemenangan INSANI, Bakti Lubis, Rabu (9/12/2020). 

Cawagub Suryani mengimbau kepada seluruh saksi agar terus mengawal suara hingga ke tingkat KPU.

"Untuk para saksi sampai tingkat KPU harus tetap solid dan tidak lengah karena proses masih terus berjalan. Karena hasil itu ada pada Real Count bukan Quick Count," kata dia.

Quick Count dan Real Count

 
 

Quick Count (hitung cepat) dan Real Count (hitung riil) merupakan istilah yang sering muncul menyertai perhelatan pesta demokrasi atau pemilu, baik pemilihan legislatif, pemilihan presiden hingga pemilihan gubernur dan bupati/wali kota.

Selain, hitung cepat dan hitung riil, ada exit poll atau survei pasca-pemilu. Meski ketiga istilah itu berkaitan dengan data hasil pemilu, tetapi metodologi, penyajian data, dan tingkat keakuratannya berbeda. 

Dikutip dari detikcom, quick count atau hitung cepat adalah metode verifikasi hasil pemilihan umum yang dilakukan dengan menghitung persentase hasil pemilu di tempat pemungutan suara (TPS) yang dijadikan sampel. 

Quick count memberikan gambaran dan akurasi yang lebih tinggi karena menghitung hasil pemilu langsung dari TPS target, bukan berdasarkan persepsi atau pengakuan responden.

Quick count dilakukan oleh lembaga atau individu yang memiliki kepentingan terhadap proses dan hasil pemilu. Tujuan dan manfaat dari hitung cepat adalah agar pihak-pihak yang berkepentingan memiliki data pembanding yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kemungkinan kecurangan yang terjadi pada proses tabulasi suara.

Dengan hitung cepat, hasil pemilu dapat diketahui dengan cepat pada hari yang sama ketika pemilu diadakan. Jauh lebih cepat dibandingkan hasil resmi yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memakan waktu sekitar dua minggu.

Real Count

Ada lagi istilah real count yang akan dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Real count atau hitung sesungguhnya menampilkan hasil perhitungan seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Indonesia.

Ada yang menggunakan data dari KPU, dan ada yang menggunakan input dari saksi-saksi relawan partai dan tim sukses di TPS. Meski data yang ditampilkan adalah hasil hitung sesungguhnya, namun hasil real count tidak bisa diketahui dengan cepat. Penghitungannya bisa memakan waktu berhari-hari.

Exit Poll

Berbeda dengan real count dan quick count. Exit poll adalah survei yang digelar di hari pemungutan suara dan dilakukan segera setelah pemilih meninggalkan tempat pemungutan suara (TPS). Metode yang digunakan adalah dengan bertanya langsung pada pemilih yang sudah selesai mencoblos.

Kemudian sampel ditentukan secara proporsional untuk menggambarkan populasi. Hasil exit poll sendiri bisa diketahui lebih cepat dari hasil resmi karena sumber datanya adalah wawancara pemilih.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews