Kaki Remaja Asal Natuna Ini Membusuk Karena Tak Mampu Berobat

Kaki Remaja Asal Natuna Ini Membusuk Karena Tak Mampu Berobat

Adit saat diperiksa tim medis RSUD Natuna setelah organisasi sosial di Kabupaten itu memberi arahan untuk berobat. Namun ia harus segera ditangani dengan pengobatan yang lebih intensif. (Foto: Yanto/Batamnews)

Natuna - Infeksi parah menggerogoti kaki remaja 16 tahun, Additia Sulta asal Ranai, Kabupaten Natuna. Kaki kirinya kini hampir membusuk dan terancam diamputasi.

Adit yang berasal dari keluarga sederhana ini dihadapkan kepada biaya pengobatan puluhan juta rupiah.

Kaki kirinya itu sebelumnya remuk akibat kecelakaan lalu-lintas yang dialami sekitar 3 bulan yang lalu. Sudah dua kali ia menjalani operasi di RSUD Natuna. Namun kakinya perlu pemasangan pen dan dokter di RSUD menyarankan untuk berobat ke luar Natuna.

Pihak keluarga tidak memiliki biaya, sehingga pascaoperasi Adit hanya menjalani perawatan seadanya di rumah. Namun kondisi siswa yang masih duduk di kelas dua SMA tersebut makin hari memburuk. Luka terbuka pasca operasi makin melebar dan infeksi.

Sampai beberapa hari yang lalu, kondisi tersebut diketahui oleh salah satu organisasi kemanusiaan yang ada di Natuna, dan pada akhirnya Adit dibawa ke RSUD untuk menjalani perawatan lagi.

Saat ini, Forum Kita Peduli Sesama ( FKPS) Natuna, berusaha melakukan open donasi dan penggalangan dana untuk membantu biaya pengobat Adit agar secepatnya bisa dirujuk ke luar Natuna.

 

Jadi Perhatian Dinas PPPA

Kondisi Adit ini akhirnya sampai ke Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) Kabupaten Natuna.

Kadis PPPA, Rika Azmi, bersama rombongan mendatangi remaja itu di ruang rawat inap bedah RSUD Natuna, Selasa (1/12/2020).

Adittia saat di jumpai di RSUD, langsung meneteskan air mata dan menangis karena selama tiga bulan lebih ini hanya bisa terbaring di tempat tidur.

 

Dinas PPPA Natuna dan Tim FKPS menyambangi Adit. (Foto: Batamnews)

"Jangan menangis, Adit harus semangat dan yakin bisa sembuh," ujar Rika memberi semangat.

Seperti diketahui Adittia telah menjalani operasi tiga bulan lalu, namun dikarenakan fasilitas di RSUD Natuna yang tidak memadai, dirinya diminta tim dokter untuk segera melanjutkan  pengobatan ke luar Natuna.

Kondisi keluarga yang memang kesulitan dalam mencari biaya menyebabkan Adit tidak segera diberangkatkan dan tetap bertahan di rumah. Hal inilah yang menyebabkan kaki kiri adit semakin membusuk karena infeksi di luka terbuka pasca operasi.

Pada kesempatan tersebut, kadis PPPA, Rika Azmi juga menyerahkan donasi bantuan kepada Adit untuk membantu biaya pengobatanya nanti ketika jadi dirujuk keluar Natuna.

Dirinya berharap Adit bisa secepatnya dibawa keluar Natuna agar bisa mendapatkan perawatan dan pengobatan yang maksimal.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews