Lingga - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Lingga, menggelar rapat koordinasi (Rakor) Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk Puskesmas induk dan Puskesmas hasil pemekaran di Kabupaten Lingga, Rabu (11/11/2020).

Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Kesehatan (Yankes) di DKPPKB Lingga, Ahmad Mudlofir mengatakan, ada tiga alasan utama dilakukannya rapat koordinasi antara Puskesmas induk, Puskesmas hasil pemekaran, BPJS Kesehatan Klok Lingga serta DKPPKB Lingga itu.

"Alasan pertama karena adanya Puskesmas baru hasil pemekaran yang belum bekerjasama dengan BPJS Kesehatan Cabang Tanjungpinang, yaitu Puskesmas Posek, Benan dan Puskesmas Rejai," kata dia kepada Batamnews usai rakor, Rabu (11/11/2020) sore.

Mudlofir menjelaskan, untuk alasan kedua yakni adanya permasalahan sistem rujukan online di Puskesmas baru yang belum memiliki kerjasama dengan BPJS Kesehatan, karena puskesmas baru belum memiliki aplikasi primay care (pcare). 

Sedangkan alasan ketiga dari kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor DKPPKB Lingga tersebut yaitu sinergitas penilaian pencapaian kinerja Puskesmas antara Puskesmas induk dan Puskesmas pemekaran.

"Jadi tujuan rakor kami ini untuk menyamakan persepsi dan menyelaraskan pelayanan kesehatan kepada peserta JKN KIS di Puskesmas induk dan Puskesmas pemekaran serta untuk menghilangkan hambatan rujukan online," ujarnya.

"Kemudian meningkatkan penilaian pencapaian kinerja Puskesmas berdasarkan indikator kinerja. Yaitu angka kontak, rasio rujukan non spesialustik dan rasio peserta prolanis," tambah Mudlofir.

Sebagaimana diketahui, rakor yang dipimpin Kasi Yankes ini dihadiri Bagian Verifikasi Klaim BPJS Kesehatan Klok Lingga, Kepala Puskesmas Senayang, Kepala Puskesmas Raya, Kepala Puskesmas Tajurbiru, Kepala Puskesmas Posek, Kepala Puskesmas Benan, serta Kepala Puskesmas Rejai.

Kemudian juga hadir pemegang aplikasi pcare Puskesmas Senayang, Raya, Tajurbiru dan staf Seksi Pelayanan Kesehatan di DKPPKB Lingga.