45 Negara Bebas Visa, Wisman ke Batam Naik Tiga Kali Lipat

45 Negara Bebas Visa, Wisman ke Batam Naik Tiga Kali Lipat

Rombongan Menteri Pariwisata (tengah) saat meninjau Pelabuhan Harbour Bay Batam, beberapa waktu lalu. (foto: iskandar)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Penerapan kebijakan bebas visa masuk Indonesia kepada 45 negara memperlihatkan dampak yang positif. Wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Batam dilaporkan naik tiga kali lipat.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya usai konferensi pers jelang pembukaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Arief mengatakan, dengan strategi membebaskan visa kepada 92 negara, maka pariwisata Indonesia dapat bersaing dengan negara tetangga lainnya.

"Laporan bagus dari Kepulauan Riau, wisman ke Batam di minggu pertama (September) 250 orang. Minggu kedua naik menjadi 750 wisman. Dengan strategi ini, saya yakin pariwisata kita mampu bersaing lebih cepat," jelas Arief di Gedung Sapta Pesona, Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (17/9/2015) lalu.

Melihat hasil yang positif dari kebijakan bebas visa kunjungan kepada 45 negara sebelumnya, Arief Yahya yakin 47 negara lainnya segera menyusul setelah diberlakukan mulai Oktober mendatang. Arief juga menjelaskan bahwa bebas visa termasuk dalam pelayanan kepada para wisman.

"Satu daerah sangat besar, terutama di Bintan. Ketika kita meningkatkan pelayanan, pendapatan akan kita raih," lanjut Arief.

Wisman yang berkunjung ke Batam didominasi oleh wisman dari lima negara. Negara-negara tersebut adalah China 30,15 persen, Korea Selatan, 20,66 persen, Jepang 12,75 persen, Inggris 11,16 persen, dan Amerika Serikat 6,44 persen. "Rata-rata adalah ekspatriat dan wisman yang ada di sana," tambahnya.

Kebijakan pemberian bebas visa kunjungan diyakini dapat menumbuhkan kunjungan wisman ke Indonesia menjadi lebih besar. Indonesia terbilang telat dalam memberlakukan bebas visa kepada banyak negara dibanding dengan Malaysia dan Thailand.

"Malaysia sudah memberlakukan bebas visa ke 164 negara, Thailand 56 negara. Dalam hal pelayanan, kita bisa bersaing," pungkasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menyambut baik atas dikeluarkannya penambahan bebas visa untuk 30 negara ke Indonesia. Sebelumnya, sudah 15 negara bebas visa ke tanah air. Untuk lebih meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), Pemprov Kepri mengusulkan penambahan pintu bebas visa atau pelabuhan Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) di Kepri.
 
Usulan tersebut meliputi penambahan 6 TPI Pelabuhan Laut baru, yaitu 2 TPI di Kota Batam, 1 TPI di Kabupaten Karimun dan 3 TPI di Kabupaten Bintan.

Di Perpres Nomor 69 Tahun 2015 tersebut untuk Batam baru ditetapkan 2 Pelabuhan Laut sebagai TPI, yaitu Pelabuhan Batam Center dan Pelabuhan Sekupang.

Pemprov Kepri mengusulkan dua Pelabuhan Laut Internasional lainnya yang juga beroperasi di Batam, yaitu Pelabuhan Laut Harbour Bay (Citra Tri Tunas) Batam, dan Pelabuhan Laut Nongsa Pura dijadikan TPI.

"Selain itu, kami juga mengusulkan Pelabuhan Laut Tanjung Balai Karimun sebagai TPI dengan pertimbangan bahwa Pelabuhan Laut tersebut merupakan pintu masuk wisatawan terbesar ke-3 setelah Batam dan Bintan. Khusus Bintan, kami mengusulkan penambahan 3 Pelabuhan Laut sebagai TPI, yaitu Seri Udana Lobam dan Bintan Lagoon yang telah beroperasional selama ini serta Pelabuhan Tanjung Berakit di Kawasan Timur Pantai Trikora yang direncanakan mulai beroperasional pada bulan Oktober 2015 ini," kata Pj Gubernur Kepri Agung Mulyana.
 
Selain itu, Pemprov juga mengusulkan perubahan 1 TPI Pelabuhan Laut, yaitu Pelabuhan Laut Tanjung Uban diganti dengan Pelabuhan Laut Bandar Bintan Telani di Lagoi Bintan, dengan alasan dan pertimbangan bahwa Pelabuhan Laut Tanjung Uban bukan sebagai pelabuhan laut pintu masuk wisatawan mancanegara.

Untuk bandara, Pemprov Kepri mengusulkan Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah (RHF) di Tanjungpinang masuk jadi TPI.

(ind/rls/okz)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews