Batam - Jembatan V merupakan salah satu dalam sekumpulan 6 jembatan yang menghubungkan Batam, Rempang hingga Galang (Barelang). 

Jembatan ini diberi nama Jembatan Tuanku Tambusai, pahlawan naslonal, seorang tokoh paderi terkemuka yang menentang penjajah Belanda. la dijuluki “De Padrische Tijger van Rokan" (Harimau Padri dari Rokan) oleh Belanda.

Jembatan ini memiliki panjang 385 m dan merupakan jembatan busur (arch bridge) dengan konstruksi beton bertulang yang pertama dan terpanjang yang pernah dibangun di Indonesia. 

Jembatan V mempunyai bentang utama 245 m, dengan lebar jembatan 18 m, dan tinggi ruang bebas terhadap permukaan air laut adalah 27 m. 

Lebar perkerasan jalan adalah 2 x 7 m dan lebar trotoar 2 x 1,6 m, serta memilikl tipe pondasi utama (pandasi arch) dengan sistem Diapraghma Wall dan bored pile. 

Kontraktor pembangunan Jembatan V Tuanku Tambusai adalah PT Istaka Karya, Subkontraktor PT Ballast Indonesia. dan PT Freyssinet Total Technology. 

Manajemen konstruksinya dilakukan oleh PT Profes Cipta Wahana Teknik. Lama pengerjaan jembatan adalah 1.157 hari dan selesai pada tanggal 25 Januari 1998. 

Tenaga kerja yang terlibat di dalamnya adalah masing-masing, 10 - 18 orang sarjana (engineer) 20 – 25 tenaga menengah, dan pekerja 285 - 310 orang. 

Selain memiliki konstruksi yang spesial, seperti jembatan lainnya jembatan ini juga dikelilingi pemandangan yang indah berupa laut dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya. 

Jembatan lima juga didukung oleh berbagai wisata andalan di Pulau Galang. Mulai dari wisata alam dengan berbagai wisata pantai andalan di Kota Batam, hingga wisata sejarah. 

Sejalan dengan rencana Pulang Galang akan dikembangkan Badan pengusahaan (BP) Batam menjadl daerah perdagangan, jasa, pemukiman, kawasan suaka alam, pelestarian alam, cagar alam, dan pariwisata, yang andalannya wisata sejarah bekas penampungan pengungsi Vietnam.