5 Tahun Berjilbab di Kampus, Mahasiswi Cantik Ini Ternyata Beragama Hindu

5 Tahun Berjilbab di Kampus, Mahasiswi Cantik Ini Ternyata Beragama Hindu

Mahasiswi Hindu Berhijab di Kampus. Instagram @manaberita @zakirsabara_h.wata

HIJAB identik dengan seorang wanita muslimah. Hal ini karena berhijab merupakan kewajiban bagi semua wanita yang beragama Islam.

Seseorang yang melihat wanita berhijab tentu akan berpikir jika wanita tersebut beragama Islam. Tetapi berbeda dengan wanita dalam video berikut ini.

Baru-baru ini, beredar sebuah video di media sosial. Video tersebut merupakan wawancara seorang dekan dengan mahasiswi berhijab yang telah berhasil diwisuda. Meski mengenakan hijab, ternyata wanita cantik tersebut bukan beragama Islam.

Dilansir dari akun Instagram @manaberita, terlihat seorang wanita berhijab yang baru saja melaksanakan wisuda. Wanita tersebut bernama Ayu Masnathasari.

Ayu telah berhasil menyelesaikan pendidikan di Universitas Muslim Indonesia (UMI), kota Makassar Sulawesi Selatan selama 5 tahun 8 bulan. Meski mengenakan hijab saat di kampus, Ayu diketahui ternyata beragama Hindu.

"Untuk pertama kalinya di Fakultas Kedokteran ada non muslim agama Hindu, selesai, dan pidatonya tadi luar biasa," kata Dekan Fakultas Teknologi Industri UMI Zakir Sabara dalam video wawancaranya dengan Ayu.

Melalui tayangan tersebut, diketahui saat berkuliah, Ayu mengenakan hijab dan busana muslimah setiap harinya. Dekan Fakultas Teknologi Industri UMI Zakir Sabhara pun menanyakan kesan Ayu berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI).

"Tidak mudah pak, tapi jadinya saya setiap hari banyak belajar. Lebih siap diri saja. Setiap hari ada tantangan baru. Ada pengalaman baru, apa lagi besok," ujar Ayu dalam video wawancara dengan Dekan Fakultas Teknologi Industri UMI Zakir Sabara.

Ayu mengungkapkan alasannnya mengenakan hijab saat di kampus. Ia mengatakan jika dirinya mengikuti aturan dari UMI. Meski demikian, Ayu mengaku tidak terpaksa mengenakan hijab.

"Karena tetap mengikuti aturan dari UMI sendiri," kata Ayu.

"Enggak terpaksa yuk?" tanya Zakir Sabhara.

"Semakin lama semakin belajar, semakin terbiasa," jawab Ayu

Kedua orang tua Ayu ternyata berasal dari Bali. Tetapi, keduanya telah lama merantau di Takalar.

"Orang tua dari Bali?" tanya Zakir Sabara dalam video wawancaranya dengan Ayu.

Bapak ibu dari Bali, tapi sudah lama merantau di sini," jawab Ayu.

Melalui tayangan tersebut, Dekan Fakultas Teknologi Industri UMI, Zakir Sabara mengatakan bahwa momen ini harus menjadi pelajaran untuk semua. Meski berbeda agama, ras, dan suku tetapi rasa ke Indonesia an harus tetap dijaga dengan baik.

"Ayo kita rawat ke Indonesia an kita, kita berbeda dari soal agama, suku, ras tetapi kita satu. Satu anak negeri, anak bangsa, Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Zakir.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews