Menjaga Ketersediaan Air Adalah Tanggung Jawab Bersama

Menjaga Ketersediaan Air Adalah Tanggung Jawab Bersama

Waduk Duriangkang, salah satu waduk di Batam yang menjadi penyuplai kebutuhan air bersih.

Batam - Kota Batam memiliki enam waduk yang beroperasi untuk menyuplai kebutuhan air masyarakat maupun industri. 

Namun, keenam waduk tersebut tidak memiliki sumber mata air, dan hanya bergantung pada curah air hujan yang turun. 

“Waduk di Batam non-cat atau tidak ada cekungan air tanah, yang ada hanya soil water. Waduk tersebut didesain hanya untuk mampu menampung suplai air yang dibutuhkan Batam,” kata Manager Air Baku, Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Hadjad Widagdo. 

Kondisi tanah Kota Batam yang impermeable yaitu tidak mampu menyerap air, membuat Kota Batam harus memelihara secara ekstra waduk-waduk yang dimiliki. 

Akibat merununnya kemampuan Daerah Tangkapan Air (DTA), Batam sempat mengalami ancaman krisis air baku dalam dua tahun berturut-turut.

Pada 2019, Waduk Sei Harapan mengalami krisis pasokan, disusul Waduk Duriangkang sebagai penyuplai air bersih utama di Kota Batam pada 2020,. 

Daya tampung dan pasokan air yang terbatas serta tingginya konsumsi air masyarakat, membuat Batam berada dalam ancaman kekeringan. 

Saat ini kondisi waduk di Batam berangsur pulih. Beberapa waduk telah kembali normal bahkan mengalami overflow, begitupun Duriangkang yang saat ini berangsur membaik dari kondisi sebelumnya. 

Membaiknya kesehatan waduk di yang ada di Batam perlu didukung dengan gerakan dari masyarakat untuk berhemat air dan bersama menjaga waduk dari aktivitas yang mampu menurunkan keandalan waduk. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews