Awal September, Kasus Corona Merahkan 7 Kecamatan di Pulau Batam

Awal September, Kasus Corona Merahkan 7 Kecamatan di Pulau Batam

Batam - Tambahan 25 kasus baru Corona di Kota Batam, Kepulauan Riau berimbas pada berubahnya peta persebaran kasus pada sejumlah kecamatan.

Terkini, tujuh kecamatan yang berada di Pulau Batam menyandang status zona merah Corona. Status itu tersemat di Kecamatan Batam Kota, Lubuk Baja, Nongsa, Sekupang, Batuaji, Seibeduk, dan Sagulung.

Peta situasi yang dilansir Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam menunjukkan persebaran terbanyak kasus Covid-19 secara akumulatif masih dipegang Kecamatan Batam Kota dengan 182 kasus.

Sebanyak 52 orang warga Batam Kota yang terkonfirmasi positif Corona juga masih menjalani perawatan.

Pada 1 September 2020, terjadi perubahan status dari Kecamatan Sagulung yang sehari sebelumnya masih zona orange, namun kini sudah berubah menjadi zona merah.

Di Sagulung, tercatat ada 50 kasus positif Corona secara akumulatif, melonjak dari angka 41 kasus pada akhir Agustus 2020. Adapun jumlah pasien dari kecamatan ini yang masih dirawat sebanyak 25 orang.

Sementara, zona orange masih dipegang oleh Kecamatan Bengkong dengan jumlah akumulatif 62 kasus dan 20 orang masih dalam perawatan.

Sedangkan Kecamatan Bulang dan Batuampar berstatus zona kuning Corona, dengan jumlah warga yang dirawat masing-masing 1 orang dan 9 orang.

Status zona hijau Corona masih dipertahankan dua kecamatan di kawasan hinterland yakni Belakangpadang dan Galang. Terkhusus Galang, hingga memasuki September 2020 tidak satupun mencatatkan kasus positif Corona.

Efek New Normal...

 

Peningkatan tajam kasus Covid-19 di Provinsi Kepulauan Riau dalam beberapa hari terakhir membuka mata bahwa provinsi ini tidak sedang baik-baik saja.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid- 19 Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana mengungkapkan lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Batam dan juga di sejumlah daerah lainnya di Kepri merupakan kasus yang sebelumnya tidak terdeteksi dan menular secara sporadis.

"Tambahan kasus positif Covid-19 yang terus meningkat tajam di Batam, Tanjungpinang dan Bintan, merupakan klaster yang tidak diketahui dan berkembang secara sporadis," kata Tjetjep.

Kasus-kasus yang terdeteksi merupakan kasus atau klaster baru. Dimana kasus positif ini muncul secara tiba-tiba dan menyebar secara sporadis. 

Kasus baru Covid-19 ini muncul dari titik-titik yang tidak diketahui atau tidak jelas awalnya. Berbeda dengan kasus-kasus sebelumnya yang bisa ditelusuri dari awal hingga kasus yang terakhir. 

"Ini yang ditakutkan dan dikhawatirkan, dan ini sudah terjadi di wilayah kita," tutut Tjetjep yang juga sebagai Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepri ini.

Menurut Tjetjep, kasus Corona di Kepri selama ini jelas sumbernya dari klaster mana saja. Namun saat ini, sudah masuk tahap transmisi lokal dan terjadi secara acak, bukan lagi karena klaster besar. 

Tentunya ini tidak lepas dari ketidakpatuhan akan aturan protokol kesehatan di masa tatanan penyesuaian kehidupan baru (new normal) di tengah aktivitas masyarakat.

"Kasus baru tiba-tiba muncul, dan tidak tahu dari mana awal penularannya, selain itu yang baru terdeteksi jumlahnya cukup banyak," ujar Tjetjep.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews