Senasib dengan Hanura, PKS Bakal Lapor Perusak Baliho dan Spanduk INSANI ke Polisi

Senasib dengan Hanura, PKS Bakal Lapor Perusak Baliho dan Spanduk INSANI ke Polisi

Para pengurus DPD Hanura Kepri beserta sekretaris DPW PKS Kepri saat menunjukkan titik baliho mereka yang dirusak (Foto:Margaret/Batamnews)

Batam - Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga akan mengambil langkah yang sama dengan partai Hanura, terkait sejumlah spanduk dan baliho pasangan calon (Paslon) yang mereka dukung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kepri, yakni Isdianto-Suryani, dirusak.

Sekretaris DPW PKS Kepri, Bambang Dipoyono mengatakan, baliho dan spanduk milik PKS sebagian besar terpasang di kawasan dekat perumahan. Sampai saat ini pihaknya masih sedang menerima laporan titik mana saja yang baliho dan spanduk milik mereka yang telah dirusak.

“Kalau Hanura sudah dapat data-datanya, kalau PKS masih sedang merekap,” ujar Bambang di Sekreatriat DPD Partai Hanura Provinsi Kepri, Senin (31/8/2020) kemarin.

Berdasarkan laporan-laporan tersebut, maka pihaknya dapat menentukan langkah selanjutnya. Bambang menekankan pihaknya tetap mengambil langkah dari informasi valid, tentunya dengan disertai bukti yang ada.

“Kalau sudah ada informasi valid, baru kami bergerak, manakala ada bukti yang jelas,” katanya.

Sampai sejauh ini, pihaknya belum menemukan siapa pelaku dibalik pengrusakan baliho dan soanduk tersebut. Namun untuk asumsi sudah ada.

Seperti mengenai Muhammad Rudi yang memprotes foto dirinya bersama Amsakar yang disandingkan dengan paslon Isdianto-Suryani. Bambang menyampaikan secara lisan Rudi telah menyampaikan ketidaksukaan tersebut.

“Menurut pak Rudi, Ramah (Rudi-Amsakar) saja, tidak perlu Insani, tapi secara partai kan sah-sah saja,” jelasnya.

Pemasangan baliho dan spanduk tersebut kata Bambang belajar dari Pilkada periode lalu, ketika itu PKS mendukung Ramah di Pilkada Batam sedangkan di Pilkada Kepri mendukung Suryo-Ansar.

“Jadi sudah pernah sebelumnya, dan tidak ada masalah,” kata dia.

Dengan kejadian ini, pihaknya tidak mengapresiasi tindakan tersebut. Karena saat ini juga belum masuk tahapan Pilkada, namun sudah ada upaya membersihkan baliho dan spanduk.

“Tidak fair, kalau mau bersih-bersih, silahkan bersih-bersihkan semua, kalau pendekatan kekuasaan, sama saja memberikan citra, kehidupan demokrasi tidak sehat," pungkas Bambang.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews