Bintan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan, Kepulauan Riau, sedang mengkaji sekolahan yang berada di kecamatan berstatus zona hijau, untuk dibuka kembali. Hal ini berbarengan dengan wacana bakal kembali digelarnya aktivitas belajar mengajar tatap muka.

"Hal tersebut menjadi penting dimana aktivitas belajar mengajar harus tetap berjalan. Namun tetap dengan aturan dan standar protokol kesehatan yang ketat," ujar Bupati Bintan, Apri Sujadi, kemarin.

Lembaga pendidikan yang sudah bisa melakukan aktivitas belajar mengajar dengan tatap muka adalah pondok pesantren. Hal ini karena anak-anak cenderung mondok alias tidak keluar kemana-mana sehingga mereka hanya berada di kawasan tersebut. Namun mereka tetap patuhi protokol kesehatan.

Untuk sekolah SD dan SMP, kata Apri, sedang didata. Terutama sekolah yang berada di kecamatan yang masuk zona hijau. Jika memungkinkan sekolahan itu akan segera dibuka.

"Bisa dibuka tapi mereka belajar tatap muka secara bertahap. Tapi kita tunggu teknisnya dari Dinas Pendidikan (Disdik) Bintan," jelasnya.

Sementara itu, Kadisdik Bintan, Tamsir menjelaskan, untuk tahap awal pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada orang tua murid terlebih dahulu terkait sistem pembelajaran yang akan diterapkan.

"Beberapa SOP protokol kesehatan di sekolah juga akan dijalankan secara ketat. Serta fasilitas sekolah yang akan disiapkan juga harus disemprotkan disinfektan terlebih dahulu," katanya.

Nantinya aktivitas pembelajaran akan diberlakukan dibawah 3 jam, lalu juga akan dibuka secara bertahap artinya tidak menyeluruh. Namun sebelum diterapkan, pihaknya akan mensosialisasikannya terlebih dulu.

Kemudian juga sarana dan prasarana sudah harus siap seperti pengecekan suhu tubuh untuk guru, murid dan orangtua murid. Serta tersedianya tempat cuci tangan.

"Pastinya sesuai standar protokol kesehatan baik bagi murid, guru maupun orang tua murid yang datang kesekolah," ucapnya.