Menlu AS: Dunia Tak Akan Biarkan China di Laut China Selatan

Menlu AS: Dunia Tak Akan Biarkan China di Laut China Selatan

Foto: USS Ronald Reagan (CVN 76) dan USS Nimitz (CVN 68) Carrier Strike Groups di Laut Cina Selatan, Senin, (6/7/2020). (Mass Communication Specialist 3rd Class Jason Tarleton/U.S. Navy via AP)

New York - Amerika Serikat melalui Menteri Luar negeri Mike Pompeo mengecam keberadaan China di Laut China Selatan (LCS). Bahkan, ia menegaskan China intimidatif terhadap negara-negara ASEAN untuk memenuhi ambisinya di perairan itu.

"Kami memperjelas, klaim Beijing atas sumber daya di lepas pantai di sebagian besar LCS, sepenuhnya melanggar hukum. Seperti kampanye penindasan untuk mengendalikan mereka (ASEAN)," kata Pompeo, sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (13/7/2020).

"Dunia tak akan membiarkan Beijing (China) di LCS, memperlakukannya sebagai kerajaan maritimnya."

Masalah di LCS muncul saat China mengklaim 80% wilayah perairan itu sebagai bagian dari negaranya melalui konsep 9 Garis Imaginer. Meski sudah resmi kalah dipengadilan arbitrase di 2016, China hingga kini masih tidak mengakui hal tersebut.

Ini membuat ketegangan kerap terjadi antara China dan sejumlah negara di ASEAN. China bermasalah dengan Malaysia, Vietnam, Brunei, Filipina.

China telah membangun pangkalan-pangkalan militer di atas perairan, diantaranya dengan reklamasi dan pulau buatan. Terbaru China melakukan latihan perang di Kepulauan Paracels, yang juga diakui Vietnam dan Taiwan.

Agresivitas China membuat AS masuk dan mengerahkan 60% militernya, sebagaimana ditulis South China Morning Post. Bahkan berkongsi dengan sejumlah negara "lawan" sengketa China seperti Filipina dan India.

Sementara itu, kedutaan China di Amerika Serikat mengatakan tuduhan Washington tak bisa dibenarkan. AS, disebut justru yang memprovokasi.

"Dengan dalih menjaga stabilitas, (AS) melenturkan otot, membangkitkan ketegangan dan memicu konfrontasi di kawasan itu," katanya.

LCS merupakan perairan yang mengangkut US$ 3 triliun perdagangan setiap tahun. Perairan ini kaya akan potensi migas.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews