Corona di Indonesia, 2 Minggu Terakhir Didominasi Kasus Tanpa Indikasi

Corona di Indonesia, 2 Minggu Terakhir Didominasi Kasus Tanpa Indikasi

Petugas medis mengambil sampel penumpang KRL Commuter Line saat tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Stasiun Bekasi, Selasa, (5/5/2020). (Foto: Liputan6.com)

Batam - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengingatkan bahwa kasus positif Corona di Indonesia dari hari ke hari masih tinggi.

Pada Senin, 13 Juli 2020, berdasarkan pemeriksaan 13.100 spesimen sejak Minggu, 12 Juli pukul 12.00 WIB sampai dengan hari ini di waktu yang sama, didapatkan 1.282 terkonfimasi positif. Dengan begitu total orang yang terjangkit Virus SARS-CoV-2 di tanah air adalah 76.981 jiwa.

Menurut Yuri, kasus positif COVID-19 masih besar lantaran sumber penularan masih berada di tengah masyarakat. "Beberapa hari terakhir adalah kasus-kasus tanpa indikasi," ujar Yuri.

Lebih lanjut, kasus positif COVID-19 yang didapat selama dua minggu terakhir berasal dari tracing yang dilakukan secara masif, disertai dengan upaya pemeriksaan laboratorium yang juga dilakukan secara masif, kata Yuri.

"Sehingga sebagian besar kasus-kasus yang kita dapatkan adalah kasus-kasus yang tidak ada indikasi untuk dirawat di rumah sakit," katanya.

Mereka yang terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa adanya indikasi disarakan untuk melaksanakan isolasi mandiri di rumah. Tentu saja di bawah pengawasan tenaga kesehatan.

"Jika menjalankan isolasi secara lebih ketat dan disiplin selama 14 hari, bisa didapatkan hasil yang baik kemudian negatif," kata Yuri.

Menurut Yuri lagi, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Masih sedikit pula yang konsisten memakai masker, dan tidak jaga jarak. Padahal, itu adalah upaya terbaik mencegah virus Corona COVID-19 menyebar.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews