Wamendag: Digitalisasi Pasar Tuntutan Zaman

Wamendag: Digitalisasi Pasar Tuntutan Zaman

Wamendag, Jerry Sambuaga.

Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga terus mendukung terciptanya digitalisasi oleh pasar rakyat, guna menjawab kebutuhan masyarakat di era kenormalan baru akibat pandemi Covid-19. Menurut dia, digitalisasi menjadi salah satu inovasi dan prioritas oleh Kementerian Perdagangan, sehingga sektor perdagangan tetap bergairah.

"Sebenarnya, digitalisasi pasar rakyat harus dipahami sebagai tuntutan zaman, bukan lagi hanya kebutuhan pada saat pandemi Covid-19. Namun pada saat pandemi ini, digitalisasi pasar rakyat harus dilakukan dengan strategi mengedepankan standar operasional pasar sesuai protokol kesehatan, melakukan transaksi secara digital, dan melakukan pembayaran secara digital. Diharapkan sektor swasta dapat bersinergi dengan pemerintah mendukung program ini," ujar dia dalam keterangannya, Minggu (12/7/2020).

Dia menjelaskan, pasar rakyat merupakan unsur vital bagi perdagangan dan merupakan bagian aktivitas sehari-hari masyarakat. Untuk itu, pola-pola konvensional yang dilakukan di pasar sebelum pandemi harus segera disesuaikan dengan pola-pola kenormalan baru.

Digitalisasi pasar rakyat bertujuan mempermudah proses transaksi, meningkatkan layanan kepada konsumen, mengurangi risiko terjadinya kejahatan, dan memudahkan pendataan, terutama data omzet. Sedangkan dalam kerangka besar, digitalisasi pasar adalah cara memodernkan pasar sehingga lebih efisien, efektif, dan memuaskan semua pemangku kepentingan.

Selain itu digitalisasi pasar akan mengoptimalkan kerja pasar, konsumen, para pengusaha dan pedagang, serta fungsi negara dalam bidang ekonomi. Juga konsep besar digitalisasi pasar ini juga sesuai dengan pola-pola perdagangan baru sebagai dampak pandemi Covid-19, yaitu terjadi peningkatan perdagangan daring, penggunaan kurir daring, peningkatan penggunaan cara pembayaran nontunai, dan penurunan mobilitas dan aktivitas sosial di ruang publik. Untuk itu, perlu disadari bahwa keberlangsungan ekonomi, bisnis, produksi, distribusi, logistik, dan promosi tak lepas dari dukungan inovasi dan peran teknologi.

"Digitalisasi pasar adalah langkah komprehensif yang bermanfaat luas bagi seluruh pihak. Kemendag akan menjadi pihak terdepan yang mewujudkan hal itu sehingga pasar semakin berfungsi sebagai penyokong perekonomian negara," tegasnya.

 

Namun demikian, Jerry menyadari, digitalisasi pasar rakyat merupakan proses panjang dan menantang. Ada tiga langkah utama yang harus difokuskan, pertama ialah infrastruktur yang perlu disiapkan, baik fisik maupun teknologi sehingga mekanisme pasar yang lebih modern dapat terwujud.

Untuk itu, dia mengharapkan adanya pemerataan teknologi karena disadari masih ada ketimpangan sarana dan prasarana antara Jawa dan luar Jawa. Kedua, peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan institusi, terutama juga pemerataan kemampuan SDM dan kapasitas institusi di berbagai wilayah agar digitalisasi pasar bisa berjalan secara integratif di seluruh wilayah Indonesia.

Ketiga, dukungan pihak swasta yang dapat memberikan dukungan dalam semua aspek, mulai dari pembiayaan hingga penyediaan teknologi dan platform. Semisal, untuk transaksi dan pembayaran, perlu adanya platform dari pihak ketiga yang bisa menjamin arus transaksi, baik dari rantai pasok (pedagang ke pedagang), maupun dari pedagang ke konsumen.

Hal itu disebutkannya sesuai UU No. 23 Tahun 2014 tentang Otonomi Daerah, kegiatan perdagangan dikelola masing-masing oleh pemerintahan pusat dan daerah. Untuk itu Wamendag Jerry mengharapkan, langkah sinergi dengan sektor swasta dapat dilakukan dalam semua level pemerintahan, baik pusat maupun daerah.

"Sinergi yang baik antara semua pemangku kepentingan menjadi kunci dalam digitalisasi pasar," pungkas Jerry.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews