Bukan Kalung Anticorona, Malah #KalungAntiBego yang Trending di Twitter

Bukan Kalung Anticorona, Malah #KalungAntiBego yang Trending di Twitter

Ilustrasi.

Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) akan memproduksi secara massal 'kalung anticorona' berbasis minyak atsiri minyak eucalyptus. Klaim 'antivirus' dan bisa menangkal virus Corona COVID-19 memicu kontroversi karena dinilai berlebihan.

Berdasarkan riset Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), tanaman eucalyptus mengandung senyawa aktif 1,8-cineole (eucalyptol). Dalam pengujian di laboratorium, senyawa ini diklaim bisa menghambat replikasi virus.

Ada 3 produk 'antivirus' berbasis eucalyptus yang dibuat Kementan bekerja sama dengan sebuah perusahaan farmasi. Ketiganya adalah inhealer, roll on, dan kalung anticorona.

Namun klaim 'bisa menangkal virus' menuai kontroversi karena ketiga produk tersebut belum dibuktikan manfaatnya melalui uji klinis. Di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), 2 dari 3 produk tersebut baru terdaftar sebagai jamu.

"Sampai saat ini Badan POM tidak pernah memberikan persetujuan klaim khasiat obat herbal yang dapat mengobati segala jenis penyakit, termasuk infeksi virus COVID-19," tegas BPOM dalam rilis resminya pada Selasa (5/5/2020).

Pandangan skeptis terhadap kalung anticorona juga disampaikan para netizen melalui hashtag #kalungantibego yang sempat memuncaki trending topic di Twitter. Melalui hashtag tersebut, para netizen menyampaikan olok-oloknya.

 

 

"#KalungAntiBego prodak kementan kayak jimat," tulis @amor***.

"Maksudnya ini gimana ya, emangnya kalau udah pake kalung ini terhindar dari corona, Ya Allah kenapa negeri ini suka bercanda, bercanda nya jelek," tulis pemilik akun @arya**.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews