Potret Keluarga Miskin di Kundur Tinggal di Gubuk Derita

Potret Keluarga Miskin di Kundur Tinggal di Gubuk Derita

Syahruddin dan istri tak kuasa menahan air mata saat menceritakan kehidupan mereka. (Foto: Edo/Batamnews)

Karimun - Bagi Syahruddin, jangankan untuk menyekolahkan tiga orang anak, mengisi perut mereka dengan makanan saja sudah sebuah berkah. Sebuah rumah gubuk dihuni oleh Syahruddin bersama istri dan tiga orang anaknya. Sudah dua tahun mereka berdiam di situ.

Lokasinya berada di RT 01/06, Kelurahan Tanjung Berlian, Kecamatan Kundur. Gubuk mereka cukup jauh dari pemukiman warga. Untuk akses ke sana, hanya dapat ditempuh dengan sepeda motor, bahkan jalan setapak yang dilalui licin jika hujan.

Syahruddin terpaksa mendirikan rumah gubuk di pesisir pantai Tanjung Berlian. Kerasnya hidup mau tak mau harus dihadapinya bersama istri dan anak-anaknya

Gubuk dari kayu dengan atap rumbia. Dinding rumah juga hanya ditutupi dengan terpal bekas, serta bagian bekas kotak styrofoam bekas yang sudah tidak terpakai.

 

Gubuk yang didiami Syahruddin.

Dalam rumah yang beralas dengan kayu itu, hanya terdapat sebuah kamar berukuran 3×3 meter. Kebutuhan sehari-hari didapat dari kerja sebagai buruh serabutan. Terkadang juga membantu nelayan melaut.

"Hanya cukup sehari-hari saja. Cari kayu dan serabutan," ujar Syahruddin, Senin (29/6/2020).

 

Bahkan, selama dua tahun hidup ini, mengaku jarang mendapat bantuan dari pemerintah. "Kemarin cuma dapat sekali sembako. Itu katanya yang bantuan dari Provinsi. Cuma, saya memang  tidak ada untuk minta-minta bantu sebelumnya," katanya.

Tiga anaknya putus sekolah karena ketiadaan biaya. Dua anak perempuannya seharusnya diusia saat ini sudah mengenyam bangku SD dan SMP.

“Saya tak mampu untuk membiayai anak sekolah, karena untuk makan sehari-hari saja susah," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Kesedihan tampak diwajah lusuh Syahruddin. Bahkan air matanya tak mampu dibendung ketika mengisahkan beban hidup yang dijalani selama ini.

Syahruddin berharap anak-anaknya bisa sekolah tinggi dan tidak bernasib sama dengannya kelak di kemudian hari.

"Keinginan saya, anak-anak bisa sekolah. Kami hanya masyarakat yang tidak mampu," ucap Syahruddin.

 

Keluarga Syahruddin disambangi Kapolres Karimun, AKBP M Adenan.

Kapolres Karimun, AKBP Muhammad Adenan bersama jajarannya, sempat menyambangi kediaman Syahruddin.

Keluarga ini dibantu paket sembako dan sejumlah bantuan uang. Kapolres mengatakan, terkait anak putus sekolah, ia akan segera mengkoordinasikan dengan pemerintah.

"Kita akan koordinasikan dengan pemerintah terkait anak-anak di keluarga ini yang putus sekolah," ungkap Adenan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews