Kisah Sedih Kakek Sebatang Kara di Natuna

Kisah Sedih Kakek Sebatang Kara di Natuna

Kakek Dahlan menerima bantuan dari salah satu organisasi sosial. (Foto: Yanto/Batamnews)

Natuna - Di usianya yang ke 84 tahun, Dahlan (84) terlunta-lunta hidup sebatang kara. Semenjak ditinggal sang istri yang berpulang ke pangkuan maha kuasa, kakek Dahlan bertahan di tengah keterbatasan yang ia miliki. Apalagi penglihatannya sudah tidak sebaik dulu.

Bertahun-tahun ia tinggal di Desa Pengadah, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna. Kakek Dahlan seakan tak berdaya hidup dalam kesendirian. Tak ada satupun keluarga yang ia miliki. Sudah genap tiga tahun istrinya meninggal.

Dulu, ia lama menjadi pengurus masjid di daerah itu. Selain menjadi garin masjid, Dahlan juga mengajar mengaji. Menjadi pengupas kelapa menjadi pekerjaan lain dalam menafkahi keluarga dulunya. Usianya yang kian senja membuatnya tak berdaya hidup kesepian.

Beruntung, seorang warga berhati mulia menaruh empati terhadap pria tua tersebut. Ia kemudian mengurus dan mengizinkan kakek Dahlan menumpang di rumahnya yang sederhana.

 

Dahlan ditampung di rumah warga.

"Sejak istrinya meninggal, kakek ini sudah tidak memiliki sanak saudara lagi, karena memang tidak dikaruniai anak. Sebelumnya dia tinggal di rumahnya di dekat jembatan lama Desa Pengadah seorang diri," cerita Ibas.

Memang miris, kehidupan kakek Dahlan sebelumnya, ia sempat bertahan dari belas kasihan tetangga untuk makan dan minum. Hal ini yang akhirnya membuat Ibas tergerak.

"Dan pada akhirnya karena kondisi yang semakin memburuk, maka saya bawa beliau ke rumah saya untuk kami rawat bersama," tuturnya.

Pria tua itu pun sudah sulit untuk diajak berkomunikasi, karena pendengarannya yang berkurang.

Kondisinya yang miris ini sebelumnya juga sampai ke beberapa organisasi sosial di Ranai, Kabupaten Natuna.

Bantuan sebelumnya disalurkan Pemuda Muslimin Indonesia Natuna yang mendapat informasi keberadaan warga seperti kakek Dahlan.

Khairud, warga setempat berharap, adanya perhatian dari pihak pemerintah daerah.

"Setidaknya melalui dinas terkait bisa memberikan santunan setiap bulannya kepada warga lansia seperti kakek Dahlan ini," harapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews