Wilayah Indonesia yang Alami Gerhana Matahari Sebagian Siang Nanti

Wilayah Indonesia yang Alami Gerhana Matahari Sebagian Siang Nanti

Ilustrasi. (Foto: Antara)


Jakarta - Wilayah Indonesia memang tidak merasakan Gerhana Matahari Cincin yang berlangsung pada hari ini, Minggu (21/6/2020). Akan tetapi, masyarakat bisa menikmati gerhana matahari sebagian.

Akan tetapi yang menjadi catatan, seperti disampaikan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) hanya beberapa wilayah yang akan merasakan gerhana matahari sebagian.

"Tidak semua wilayah di Indonesia terkena penumbra Bulan, sehingga tidak semua wilayah di Indonesia mengalami gerhana matahari sebagian," ungkap Peneliti Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) Lapan Andi Pangerang dalam keterangannya.

Wilayah yang mengalami gerhana matahari sebagian di Indonesia, antara lain:

 

Ketertutupan kurang dari 10%:

Pulau Sumatera kecuali Aceh bagian Utara, Bengkulu bagian Selatan dan Lampung bagian Selatan;

Kepulauan Bangka Belitung,

Kepulauan Riau (minus Natuna),

Kalimantan Barat bagian Selatan,

Kalimantan Tengah bagian Selatan,

Kalimantan Selatan bagian Selatan,

Sebagian besar Pantai Utara (Pantura) Jawa ditambah dengan Purwodadi, Sragen dan Blora;

Jawa Timur (minus Pacitan, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar dan Kabupaten Malang bagian Selatan);

Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,

Sulawesi Selatan bagian Selatan, dan Pulau Wetar (Kabupaten Maluku Barat Daya)

 

Ketertutupan antara 10-20%:

Aceh bagian Utara,

Kepulauan Natuna

Kalimantan Barat bagian Utara

Kalimantan Tengah bagian Utara

Kalimantan Selatan bagian Utara (Tabalong, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Kotabaru, Balangan)

Kalimantan Timur (minus Kabupaten Berau)

Sulawesi Selatan bagian Utara (Luwu Utara hingga Pare-Pare)

Sulawesi Barat

Sulawesi Tengah (minus Banggai, Banggai Kepulauan, Toli-Toli, Buol, Kepulauan Togian), dan

Sebagian Maluku: Buru Selatan, Maluku Barat Daya (minus Pulau Wetar), Kepulauan Tanimbar


Ketertutupan antara 20-30%:

Kabupaten Berau

Kalimantan Utara

Sulawesi Utara (minus Kepulauan Sangihe-Talaud, Manado, Bitung dan Tomohon)

Gorontalo

Sulawesi Tengah: Banggai, Banggai Kepulauan, Toli-Toli, Buol, Kepulauan Togian

Maluku Utara: Kepulauan Sula, Halmahera Selatan

Maluku: Pulau Seram, Pulau Ambon, Kepulauan Kai, Kepulauan Aru

Papua Barat: Fak-Fak, Kaimana

Papua: Mimika, Asmat, Boven Digul, Mappi, Merauke

 

Ketertutupan antara 30-40%:

Sulawesi Utara: Kepulauan Sangihe, Manado, Bitung, dan Tomohon

Maluku Utara (minus Kepulauan Sula, Halmahera Selatan)

Papua Barat (minus Fak-Fak, Kaimana)

Papua (minus Mimika, Asmat, Boven Digul, Mappi, Merauke)

 

Ketertutupan antara 40-50%:

Sulawesi Utara: Kepulauan Talaud


Tidak mengalami gerhana:

Bengkulu bagian Selatan

Lampung bagian Selatan

Banten

DKI Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah (minus Batang, Kendal, Semarang Raya, Demak, Grobogan, Rembang, Blora)

Jawa Timur: Pacitan, Ponorogo, Magetan, Tulungagung, Trenggalek, Blitar, Kabupaten Malang bagian Selatan

 

GMS akan mengalami ketertutupan maksimum di Indonesia jika diamati dari Pulau Miangas, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Magnitudo gerhana di Miangas ketika puncak gerhana sebesar 56,52% dengan obskurasi atau ketertutupan piringan Matahari akibat gerhana sebesar 46,21%. 

Gerhana di Miangas akan dimulai pada pukul 15.22.23 Waktu Indonesia Tengah dari arah 24o Barat ke Utara, kemudian mengalami puncaknya pada pukul 16.32.28 Waktu Indonesia Tengah dari arah 22o Barat ke Utara dan berakhir pada pukul 17.32.34 WITA dari arah 23o Barat ke Utara menjelang Matahari terbenam. Durasi gerhana di Miangas akan berlangsung paling lama dibandingkan di wilayah Indonesia lainnya yakni sebesar 2 jam 10 menit 11 detik.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews