Batam - Hujan deras yang mengguyur Kota Batam, Kepulauan Riau beberapa hari terakhir disebut sebagai hasil dari teknologi modifikasi cuaca.

Menurut Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, HM Rudi, TMC diterapkan untuk menambah kapasitas air baku di berbagai waduk Batam.

Hujan buatan ini sudah berlangsung sejak 11 Juni lalu dan rencananya akan terus dilakukan selama satu bulan, hingga 11 Juli mendatang.

Pihaknya menargetkan dengan TMC ini, kapasitas air di dam bisa naik minimal 10 cm. Namun dari upaya satu pekan terakhir ini, kapasitas air di DAM naik sekitar 9 cm. 

“Target 10 cm itu minimalnya. Kalaupun nanti lewat 10 cm, tetap akan dilanjutkan karena kontraknya sebulan,” kata Rudi, kemarin.

Di samping itu, upaya lain tetap dilakukan seperti dengan membersihkan DAM dari tanaman eceng gondok. Setiap harinya,  eceng gondok dipotong dan disingkirkan dari DAM. 

Untuk upaya tersebut, Rudi mengaku BP Batam telah membeli mesin khusus. Hal itu menurutnya merupakan solusi jangka pendek untuk menjaga ketersediaan air baku Batam. 

“Nanti bisa menambah juga satu alat amfibi yang bisa stand by di sana, untuk bantu angkut eceng gondoknya,” katanya. 

Sedangkan untuk solusi jangka panjang, Rudi mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan interkoneksi pipa dari Dam Tembesi ke Duriangkang. 

“Artinya sampai awal tahun depan masih bisa. November kita mulai lelang untuk pengelolaan, sehingga nanti DAM kita ini dikelola profesional,” kata dia.