Batam - Memasuki skema new normal pada awal Juni 2020, kebutuhan industri terhadap tenaga kerja diperkirakan bakal sedikit bergeser. Salah satu yang diperkirakan bakal lebih diutamakan adalah lulusan terampil termasuk dari pendidikan vokasi, baik diploma maupun kejuruan.

Ketua Umum Bisnis Alih Daya Indonesia (ABADI) Mira Sonia menyebut tenaga kerja di bidang vokasi yang akan dibutuhkan berasal dari industri yang sedang naik daun saat ini, misalnya adalah bidang medis.

"Untuk vokasi banyak butuh tenaga kesehatan, karena beberapa perekrutan yang gunakan jasa rekrut, banyak yang minta tenaga medis. Itu yang dibutuhkan dan kemudian health care, banyak klinik kesehatan atau fasilitas kesehatan yang baru berdiri," kata Mira dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis (18/6/2020).

Banyaknya klinik kesehatan yang baru hadir ini tidak lepas dari tingginya kebutuhan masyarakat. Apalagi, kesehatan menjadi hal utama yang saat ini menjadi prioritas. Faktor ini menjadi dampak kenapa tenaga kesehatan menjadi dibutuhkan lebih besar dari sebelumnya.

Selain itu, ada juga bidang lain yang diperkirakan bakal membutuhkan lulusan vokasi lebih besar dari sebelumnya, yakni manufaktur. Namun tidak secara keseluruhan, tapi beberapa manufaktur tertentu yang diperkirakan bakal lebih berkembang di era new normal.

"Saya lihat di FMCG (fast moving consumer goods) yang masih stabil dan terkait dengan kaya detergen, sabun, consumer goods masih banyak banget, justru purely manufaktur, kaya mobil turun banget setahu saya," kata Sonia.